Rabu, 08 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Kamis

Mata Merpati
Kidung Agung 1:15
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

Renungan:
Ada seorang wanita tua yang pergi ke took perlengkapan mobil. Ia meminta “tutup 710”. Pelayan-pelayan took itu bingung, “apa itu tutup 710”?
Wanita tua itu berkata, “itu lho, yang ada di atas mesinnya, punya saya hilang, jadi perlu yang baru.”
“Mobil apa?” Tanya mereka. Wanita itu menyebutkan nama sebuah mobil, tetapi pelayan toko masih bingung juga.
“Baiklah, sebesar apa barangnya?” Tanya mereka. Wanita itu membuat lingkaran dengan tangannya berdiameter 3,5 inci.
Sebenarnya untuk apakah ‘tutup 710’ itu? Tanya mereka. Wanita itu berkata, “Saya juga tidak tahum tapi barang itu selalu ada di sana dan sekarang hilang.”
Salah satu pelayanan toko itu memberinya kertas dan memintanya untuk mengambarkannya. Jadi ia membuat sebuah lingkarang berdiameter 3,5 inci dan di tengahnya ia tulis 710.
Para pelayan yang melihat gambar iitu dari arah berlawanan langsung tertawa terbahak-bahak.
Akhirnya, salah seorang dari mereka berkata, “Sepertinya yang Anda cari adalah tutup OIL atau oli (istilah yang biasa kita pakai)”
Wanita itu berkata, “Apa pun namanya, saya tidak peduli, pokoknya saya mau “tutup 710” itu dan saya tidak merasa ada yang lucu.”
Cara pandang oranglah yang membuat segala sesuatu terlihat berbeda. Dan kita hidup di dunia yang melihat segala sesuatu secara terbalik.
Kitab Yesaya 5:20 mengatakan, “Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang mejadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.”
Dunia melihat hal-hal materi dan menyebutnya “sangat berharga.” Dunia melihat dosa dan imoralitas dan menyebutnya “fun.” Dunia melihat dusta dan menyebutnya “siasat jitu”. Semua itu bisa membingungkan kecuali kita menyadari bahwa kita harus melihatnya dari sudut pandang kekekalan.
SEEKers, cara pandang kita harus benar. Lalu bagaimana kita bisa punya cara pandang yang benar? Apa maksudnya mata merpati? Mata merpati adalah mata yang hanya dapat melihat ke satu hal dalam satu waktu. Mata merpati tidak bisa melihat 2 benda sekaligus.
Tuhan Yesus pernah berkata, “mata adalah pelita Tubuh. Jika matamu baik (tunggal – terjemahan yang benar), teranglah seluruh tubuhmu.” (Mat 6:22).
Mata tunggal adalah mata yang hanya focus kepada satu hal saja. Selanjutnya Tuhan berkata, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan… Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (ay. 24).
SEEKers, maksud Tuhan disini adalah kita seharusnya memiliki mata yang tunggal terhadap Tuhan, mata yang hanya memandang Tuhan, dan bukan yang lain; mata yang hanya mengabdi kepada satu tuan saja, yaitu Tuhan Yesus.
Jika mata kita hanya tertuju kepada Tuhan, maka kita akan memandang segala sesuatu dengan benar. Kita tidak akan mudah tertipu dengan hal-hal yang dipandang dunia secara terbalik.

DOA:
Tuhan Yesus, dapatkan mataku hanya memandang pada-Mu
SERI 1-S2-B03-M3-H4-Kuberikan Mataku

Selasa, 07 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Selasa

Kejelekan Orang Lain
Matius 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Renungan:
“Ihhhh!!!! Cari muka!”
“Dasar tukang gossip!”
“Dasar Pelit! Sok Pinter!
“Psstt!!!.... Dia kan dulu orangnya ga bener….”
Perkataan yang sering kita dengar, bukan? Aku bahkan sering ngomong seperti itu.
Itu berarti kita melihat kejelekan orang lain tetapi tidak melihat kejelekan diri sendiri. Tuhan Yesus berkata, “Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi.” Lalu Tuhan menunjukkan alasannya mengapa menghakimi orang lain itu sungguh tidak pada tempatnya. Dia berkata, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
TIdak perlu diragukan bahwa kita punya balok di mata kita. Mengapa? Bisa melihat selumbar yang sangat kecil di mata orang lain, berarti diri sendiri pernah melakukan kesalahan yang sama. Kalau kamu tidak punya pengalaman yang sama, bagaimana kamu bisa mengenalinya dengan gampang? Ada pepatah mengatakan: “Untuk menangkap maling, gunakan ex-maling.”
Itulah yang dimaksud Tuhan. Kita tidak pantas menghakimi kejelekan orang lain karena kita pun punya kejelekan yang sama bahkan ada kejelekan lain juga.
Di Alkitab, ada kisah seorang yang lumpuh bernama Mefiboset. Meskipun Mefiboset lumpuh, raja Daud tetap membelaskasihaninya. Kitab 2 Samuel 8:11 mencatat bahwa Daud menyuruh Mefiboset yang lumpuh itu makan semeja dengannya seperti anaknya sendiri.
Ketika sedang makan, seakan-akan Mefiboset adalah orang biasa yang tidak lumpuh, karena kaki lumpuhnya tertutup di bawah meja.
SEEKers, sebenarnya Mefiboset itu seperti kita, sedangkan raja Daud itu seperti Tuhan Yesus. Kita ini seperti orang yang lumpuh karena banyak dosa, banyak kejelekan, dan tidak enak dipandang. Tetapi bagaimanapun juga, kita diterima oleh Tuhan Yesus. Bukan itu saja, di hadapan Tuhan, kejelekan kita sudah tidak kelihatan lagi. Begitu menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, Tuhan Yesus sudah tidak melihat ‘kaki lumpuh’ kita.
Kalau kejelekan kita sudah tidak lagi oleh Tuhan, mengapa kita masih melihat kejelekan orang lain?
Dulu ada seorang tua yang bijaksana. Ia suka duduk dekat pom bensin dan menyalami pengemudi-pengemudi motor yang melewati kota kecil itu.
Suatu hari, cucu perempuannya duduk menemaninya. Pada saat itu, ada orang bertanya, “Seperti apakah kota ini?”
Sang kakek menoleh dan menjawab, “Kamu datang dari kota yang seperti apa?” Pendatang itu menjawab, “Aku datang dari kota yang suka gosip. Untungnya aku sudah keluar dari tempat yang tidak ramah itu.”
Sang Kakek menatap pendatang itu dan berkata, “Kota ini juga sama seperti itu.”
Satu jam kemudian, ada orang lain bertanya, “Seperti apakah kota ini?” Sang Kakek balik bertanya, “Bagaimana dengan kotamu?” Orang itu menjawab, “Semua orang sangat akrab dan suka menolong.”
Sambil tersenyum, kakek berkata, “Sama.”
“Mengapa kakek member jawaban berbeda?” Tanya si cucu. Sang kakek menjawab, “Dimana pun kamu tinggal, sikapmu sendirilah yang menentukan bagaimana sikap orang-orang terhadapmu.”
Bagaimana cara kamu melihat orang lain sebenarnya mencerminkan dirimu sendiri. Kalau kamu selalu melihat yang negatif, itu berarti dirimu negatif. Karena melihat adanya selumbar di mata saudaramu membuktikan adanya balok di matamu sendiri.
SEEKers, yuk kita bertobat. Setiap kali melihat kejelekan orang lain, kita perlu ingat bahwa Tuhan sudah tidak melihat kejelekan kita.
DOA:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah tidak melihat kejelekanku. Ya Tuhan Yesus, belaskasihi aku supaya aku juga tidak melihat kejelekan orang lain.

SERI 1-S2-B03-M3-H3-Kuberikan Mataku

Senin, 06 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Senin

Syarat bagi Mataku
Ayub 31:1
Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
Renungan:
Film dan majalah porno, komik berunsur pornografi, gambar panjangan toko pakaian dalam, foto-foto syur di internet, semuanya itu perlu kamu jauhi, SEEKers!
Jangan bilang bahwa semua itu wajar. Jangan bilang bahwa itu sudah umum dan biasa. Jangan bilang bahwa aturan itu kono, kolot, sudah tidak pada zamanya, aneh, lucu, atau mengada-ada.
SEEKers, walaupun smua remaja di seluruh dunia melihatnya, kamu jangan melihatnya. Walaupun sudah sangat umum dan biasa bagi banyak orang, bagimu tetap terlarang. Mengapa?
Di zaman yang bobrok ini, yang terlarang dibuat jadi umum dan biasa. Yang berdosa dibuat menjadi wajar saja. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita bukanlah bagian dari dunia yang bobrok dan bejad. Karena itu kita perlu hati-hati dengan apa yang kita lihat.
Ayub memberikan teladan yang sangat baik. Ia berkata, bahwa ia telah menetapkan syarat bagi matanya (Ay. 31:1). Menetapkan syarat berarti membuat peraturan. Ayub membuat peraturan bahwa matanya tidak akan melihat hal-hal yang dosa.
Ayub menyaring segala hal yang dilihat matanya. Semua yang dosa. Semua yang kotor, tidak ia lihat. Karena ia telah membuat peraturan bagi matanya.
Ayub berkata, “Masakan aku memperhatikan anak dara?” Artinya ia tidak mau memperhatikan atau melihat seorang gadis dengan nafsu.
SEEKers, yuk kita juga buat peraturan untuk mata kita.
Kalau aku melihat temanku memakai baju yang pendek dan terbuka, aku akan menghindarinya. Tidak ngobrol, tidak melihat, dan tidak dekat dengannya.
Di mall, di jalan, di mall saja. Kalau ada orang berpakaian sexy, aku mau menghindarinya. Semua foto, pajangan, gambar yang membuat pikiranku terganggu, juga perlu aku hindari.
Game, link-link di internet yang mengarah ke hal-hal dosa-dosa tidak perlu dilihat.
Tahukah kamu kalau Raja Daud pernah jatuh dalam dosa perzinahan? Itu semua gara-gara matanya melihat Batsyeba yang sedang mandi.
Apa yang dilihat Raja Daud membangkitkan dosa di dalam dirinya sehingga ia berani melakukan perbuatan yang sangat dibenci Tuhan.
Gara-gara apa yang dilihatnya, Daud melakukan sesuatu yang mengerikan. Apa itu?
Bisakah kamu banyangkan, seorang yanb begitu berkenan di hadapan Tuhan seperti Daud, akhirnya jatuh ke dalam dosa yang begitu jahat, hanya karena matanya melihat sesuatu yang tidak boleh dilihatnya?
Karena Raja Daud membiarkan matanya melihat apa yang tidak boleh dilihat, maka dosa yang begitu mengerikan pun berani ia lakukan. Seolah-olah tidak ada Tuhan yang melihatnya.
Karena perbuatannya itu, Daud menerima teguran keras dan penghukuman dari Tuhan. Karena itu, kita perlu member peraturan untuk mata kita.
Aku pernah melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. Dan begitu aku melihatnya, aku sulit belajar karena pikiranku tidak bisa lagi konsentrasi pada pelajaran. Pikiranku melayang-layang, membayangkan lagi apa yang aku lihat. Hal itu berlangsung selama berminggu-minggu bahkan sampai sekarang kadang-kadang hal itu masih terlintas di pikiranku. Alangkah perlunya kita menetapkan syarat atau peraturan untuk mata kita.
DOA:
Tuhan Yesus, mohon Engkau menjaga mataku agar tidak melihat hal-hal yang tidak perlu. Aku tidak mau hati dan pikiranku terpengaruh hal-hal yang buruk, gelap, dan jahat.
SERI 1-S2-B03-M3-H2-Kuberikan Mataku

Minggu, 05 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Minggu

Mataku
Ayub 31:7
Hatiku menuruti pandangan mataku
Renungan:
Tahukah kamu bagaimana matamu bisa melihat suatu benda? Semua benda pasti memantulkan cahaya ke sekelilingnya. Misalkan, sewaktu kamu melihat sebuah apel, maka cahaya yang terpantul dari apel itu akan sampai ke belakang mata kamu melalui pupil mata.
Lalu cahaya itu akan melewati berbagai proses di belakang mata kamu dan pada akhirnya memberikan isyarat ke otak kamu. Lalu, di belakang otak kamu, isyarat tadi akan membentuk gambar apel seperti yang kamu lihat.
Seluruh proses itu kalau dijelaskan satu persatu akan sangat rumit dan panjang. Kita semua juga sulit untuk memahaminya. Tapi semua prose situ berjalan dengan sangat cepat dan tepat. Benar-benar suatu proses yang sangat sempurna.
Para ahli telah menghasilkan berbagai macam kamera dengan meniru mata manusia. Namun, tidak ada satu kamera pun yang bisa menandingi mata kita. Alangkah ajaibnya mata kita.
Tapi, mata kita juga bisa sangat berbahaya. Mengapa? Ayub 31:7 mengatakan, “Hatiku menuruti pandangan mataku?”
Apa yang kita lihat dengan mata, bisa mempengaruhi hati kita. Dan begitu hati kita terpengaruh, otomatis pikiran dan tingkah laku kita juga terpengaruh.
Tidak percaya? Coba renungkan! Mengapa kamu membeli baju model tertentu? Karena kamu melihatnya dan hati menyukainya. Seandainya, baju itu belum kamu beli di hari kamu melihatnya, kamu pasti memikirkannya terus. Keesokan harinya, kamu pasti membicarakan indahnya baju itu dengan temanmu.
Kitab Raja-raja menceritakan tentang Raja Ahab yang serakah karena hatinya menuruti pandangan matanya.
Raja Ahab melihat tanah milik Nabot yang terletak di samping istananya. Raja ingin memiliki tanah itu untuk dijadikan kebun sayur, berapa pun harganya.
Namun, Nabot tidak mau menjualnya karena itu adalah tanah pusaka milik nenek moyangnya.
Apa yang terjadi? Ia kesal hati dan gusar. Izebel, istri Raja Ahab, berjanji akan membereskan masalah itu.
Bagaimana caranya?
Ia meminta para tua-tua dan pemuka di kota itu memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk di barisan paling depan. Lalu ada 2 orang dursila yang duduk di hadapan Nabot juga dan berkata, “Engkau telah mengutuk Tuhan dan raja.” Dengan demikian, Nabot akan dilempari batu sampai mati.
Semua orang itu melakukan persis seperti yang diperintahkan itu.
Sesudah itu, mereka mengirim pesan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu.” Maka Izebel mencari Raja Ahab dan menyuruhnya bergembira karena tanah Nabot sudah menjadi miliknya.
Alangkah jahatnya perbuatan mereka. Maka Tuhan memberikan hukuman yang mengerikan kepada seluruh keluarga Ahab dan keturunannya.
Semua itu hanya gara-gara mata Ahab melihat tanah Nabot dan menginginkannya.
SEEKers, kamu dan aku perlu berhati-hati dengan apa yang kita lihat. Jangan biarkan hati kita menuruti pandangan mata kita.
DOA:
Tuhan Yesus, selamatkan dan kuduskan mataku. Jangan biarkan hatiku menuruti pandangan mataku. Ya Tuhan Yesus, mohon perlindungan-Mu, jangan gara-gara mataku, aku berbuat dosa.
SERI 1-S2-B03-M3-H1-Kuberikan Mataku

Garis Besar Arus Hayat Remaja Minggu 3

Garis Besar Minggu 3 Kuberikan Mataku
Ayat:
Ayub 31:1
Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
Matius 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Garis Besar:
I. Mata kita sangat ajaib.
II. Apa yang kita lihat mempengaruhi hati, pikiran dan perbuatan kita.
A. Raja Ahab menyebabkan pembunuhan terhadap orang tak bersalah
B. Raja Daud berbuat zinah.
III. Syarat bagi mata
A. Yang tidak boleh dilihat
1. Gambar pornom film, acara yang tidak kudus.
2. Orang berpakaian sexy dan sejenisnya.
3. Kejelekan orang lain.
4. Kemegahan dan keindahan atau kesemarakan dunia.
B. Yang sebaiknya dilihat.
1. Tuhan Yesus
a. Seperti mata merpati – tidak melihat 2 obyek sekaligus.
b. Agar mempunyai cara pandang yang benar.
2. Firman Tuhan.
3. Keperluan orang lain.

Bahan Diskusi:
1. Mungkinkah ada orang yang bisa mengendalikan dirinya sedemikian rupa sehingga ia tidak pernah terpengaruh dengan apa yang dilihatnya?
2. Setujukah kamu bahwa apa yang kita lihat itu mempengaruhi hati, pikiran dan perbuatan kita? Mengapa? Apa pun jawabanmu, berikan contohnya?
3. Bisakah kamu memberikan contoh, apa itu cara pandang yang tidak benar?
4. Mengapa kita tidak pantas melihat kejelekan orang lain?
5. Bagaimana agar di mata kita terpancar kepedulian?

K-SERI 1-S2-B03-M3

Sabtu, 04 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Sabtu

Menebus Kesempatan

Yoel 2:25 Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip....

Renungan:
Dulu ada seorang muda yang hidupnya selalu bersenang-senang dalam dosa. Suatu hari, diketahui bahwa ia sakit paru-paru yang cukup parah, hingga umurnya tidak lama lagi.
Lalu, ada seorang hamba Tuhan yang sudah berusia lanjut memberitakan Injil kepadanya. Ia memberi tahu bahwa Tuhan sudah menanggung segala dosanya, lalu menganjurkannya bertobat, mengaku dosa, dan menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat.
Pada mulanya orang muda itu merasa susah sekali, ia berpikir,"Orang yang sangat berdosa seperti aku ini, masihkah Tuhan mau mengampuni?"
Tetapi pada akhirnya ia sungguh-sungguh menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Ia merasa sangat gembira dan tenteram.
Beberapa hari kemudian, hamba Tuhan itu datang lagi menjenguknya, tetapi ia merasa aneh karena wajah anak muda yang beberapa hari lalu sangat gembira berubah menjadi muram dan gelisah. Ia bertanya, "Apa yang terjadi? Jangan biarkan iblis menipumu."
Orang muda itu menjawab, "Tidak, aku tahu bahwa segala dosaku sudah diampuni. "Kalu begitu apakah yang kaurisaukan?"
Dengan sedih hati, orang muda itu menjawab, "Hari-hariku di dunia ini sudah hampir habis. Kalau aku berdiri di hadapan Tuhan kelak, apakah yang dapat kubawa kepada Tuhan? Tanganku kosong. Bagaimana aku bisa menjumpai Tuhan dengan hampa tangan? " Oooo ternta alasan itulah yang membuat orang muda itu sedih.
Hamba Tuhan itu langsung berkata kepadanya, "Jangan khawatir! Saya akan mengarang sebuah nyanyian dengna memakai perkataanmu tadi. Semoga ada orang yang tergerak oleh nyanyian ini sehingga menjadi penginjil dan mendapatkan jiwa-jiwa, hasilnya akan terhitung juga sebagai hasilmu untuk Tuhan."
Nyanyian itu akhirnya menjadi salah satu nyanyian yang termasyur, judulnya: "Bolehkah dengan hampa tangan, kupulang jumpa Tuhan?" Dan benar, banyak sekali orang tergerak karena nyanyian ini lalu bekerja untuk Tuhan. Orang muda itu, walaupun telah kehilangan hampir seluruh waktu dalam hidupnya, tetapi menjelang ajalnya, ia memiliki minat untuk menebus waktu-waktunya, dan Tuhan mau menggenapkan minatnya.
Sepertinya tahun-tahunku juga banyak yang hilang. Banyak waktu kulewatkan begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa. Banyak tahun yang hasilnya dimakan oleh hal-hal kosong.
Tetapi aku percaya akan firman Tuhan yang berkata, "Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap, dan belalang pengerip... (Yoel 2:25)."Aku percaya kalau aku mempersembahkan waktuku buat Tuhan dan merebut setiap kesempatan yang Tuhan berikan, Dia akan mengembalikan tahun-tahunku yang hilang.
PEmazmur mengatakan, "sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik (Mzm. 84:10) "Itu berarti meluangkan waktu untuk datang pada Tuhan adalah yang paling berharga daripada menyibukkan diri dengan hal-hal lain selama seribu hari. Di dunia ini tidak ada yang lebih berharga daripada datang pada Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, buatlah aku punya minat dan tekad untuk menebus hari-hariku. Ya Tuhan Yesus, buatlah aku lebih sering merebut kesempatan untuk datang pada-Mu sehingga Engkau juga bisa memulihkan waktu-waktuku yang hilang.

SERI 1-S2-B03-M2-H7-Kuberikan Waktuku(2)

Jumat, 03 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Jumat

Mustikakan Kesempatanmu

Ibrani 12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolakm sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Renungan:
Aku pernah disuruh oleh kakak gembalaku membuat jadwal. Lalu aku juga disuruh mencatat apa saja yang aku lakukan di jam-jam kosong. Semuanya harus ditulis.
Aku sangat terkejut, ternyata ada banyak sekali kesempatan yang aku buang begitu saja. Demi beberapa acara kesenanganku, demi hobiku, demi rileks, demi temanku, demi......, aku rela membuang kesempatan yang Tuhan berikan.
Di Alkitab ada cerita orang yang seperti aku, meremehkan kesempatan yang sudah dimilikinya. Dan pada akhirnya ketika ia sangat menyesal, ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan menucucurkan air mata.
Orang itu adalah Esau. Ia adalah anak sulung. Di zaman itu, menjadi anak sulung adalah sebuah keuntungan karena ia akan mendapatkan warisan dari ayahnya, yang disebut hak kesulungan.
Suatu hari, sepulang dari berburu, Esau merasa sangat lelah dan ia ingin makan sesuatu, maka ia meminta kepada Yakub, "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Saat itu Yaku sedang membuat sup kacang merah.
Karena lelah, Esau sangat menginginkan sup kacang merah buatan Yakub. Tapi Yakub menjawab dengan sangat serius, "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Apa?? Menjual hak kesulungan dengan semangkuk sup kacang merah, ini adalah pertukaran paling merugikan di sepanjang sejarah.
Kalau kamu jadi Esau, mungkinkah kamu menjual hak kesulungan. Esau berkata, "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
Yakub segera merebut kesempatan itu. Ia menyuruh Esau bersumpah dahulu. Maka bersumpahlah Esau.
Dari cerita ini, Tuhan sekali lagi ingin menunjukkan bahwa sebagai orang Kristen, kamu juga punya hak kesulungan.
Apa sih hak kesulungan itu? Mewarisi bumi, menjadi imam, dan menjadi raja! Inilah hadiah yang Tuhan janjikan jika kamu menjadi orang Kristen yang menang.
Namun, jika kamu merasa ... ah... iktu kan masih lama, nggak usah dipikirin, yang penting sekarang ini bisa bersenang-senang,... itu berarti kamu membuang kesempatan yang sudah kamu punya.
Yakub mendapatkan semua berkat yang tadinya milik Esau. Berkat apa saja itu? Bacalah baik-baik berkat yang Tuhan berikan ini :"Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur yang berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
Yakub sudah diberkati dan berkat itu tidak dapat ditarik kembali. Walaupun Esau kemudian menangis dengan sangat menyesal, semua sudah terlambat. Tidak ada lagi berkat yang tersisa untuk diberikan kepada Esau.
SEEKers, alangkah seringnya aku membuang kesempatan demi kenyamanan, kesenangan, hobi sementara. Yuk, kita cepat-cepat bertobat agar tidak bernasib seperti Esau.

DOA:
Tuhan Yesus, ampuni aku yang suka mengasihani diri. Ampuni aku yang suka beralasan. Kuatkan aku untuk terus memustikakan kesempatan yang Kauberikan, tidak membuang-buangnya begitu saja.

SERI 1-S1-B03-M2-H2-Kuberikan Waktuku(2)

Kamis, 02 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Kamis

Kesempatan Mencintai Tuhan

Markus 14:9
Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukan perempuan ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Renungan:
Perempuan itu pasti melakukan sesuatu yang luar biasa penting hingga layak diingat di seluruh dunia sepanjang masa.
Apa itu? ia merebut kesempatan untuk menunjukkan cintanya pada Tuhan. Cintanya begitu besar, hingga ia tidak memperhitungkan harga yang harus dikorbankannya, karena baginya Tuhan Yesus layak mendapatkan semua yang terbaik.
Perempuan itu adalah Maria. Ketika Tuhan Yesus sedang berada di rumah Simon si kusta, Maria menuangkan minyak narwastu yang sangat mahal harga di atas kepala Tuhan Yesus.
Orang lain menganggap perbuatan Maria itu bodoh, karena memboroskan minyak yang luar biasa mahal itu hanya untuk mengurapi kepala Tuhan Yesus. Namun, Tuhan Yesus sangat menghargainya.
Orang-orang itu beralasan, bukankah uangnya bisa dipakai untuk orang miskin? Tapi apakah yang Tuhan Yesus Katakan? "Orang-orang miskin selalu ada padamu, .... tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu." Tuhan seolah berkata bahwa setiap hari kita punya kesempatan untuk menolongorang miskin, tetapi kesempatan untuk mengurapi Tuhan tidaklah banyak, karena Tuhan Yesus hendak mati.
Tahukah kamu berapa harga minyak itu? <300 dinar> Di zaman itu, kalau kamu bekerja dari pagi hingga malam, kamu akan mendapat upah 1 dinar, Jadi untuk membeli minyak narwastu seharga 300 dinar itu berarti kamu perlu bekerja 300 hari penuh dan tidak menggunakan uang sepeser pun untuk makan atau pun jalan.
Maria adalah seorang yang merebut kesempatan. Ia tahu Tuhan akan mati, karena itu ia segera mengurapi kepala Tuhan Yesus selagi masih hidup. Setelah Tuhan Yesus mati dan dikubur, ada banyak perempuan yang mempersiapkan rempah-rempah untuk mengurapi Tuhan, tetapi pada saat itu sudah terlambat, karena Tuhan Yesus sudah mati.
SEEKers, begitu kesempatan hilang, maka kesempatan itu tidak akan datang lagi. Hari ini adalah waktu terbaik untuk mempersembahkan diri bagi Tuhan. Apapun yang mau kamu lakukan bagi Tuhan, lakukan semasa kamu hidup, bahkan hari ini. Jangan menunggu kamu tua, jangan menunggu sampai Tuhan datang kembali. Sekaranglah saat untuk mencintai Tuhan.
Ada seorang pemudi yang dianjuri oleh kakak gembalanya untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan. Pemudi itu berkata, "Tunggu aku tua, sehingga sudah tidak ada kesibukan, dan tidak ada lagi yang diurusi, barulah aku akan mempersembahkan diri pada Tuhan."
Suatu saat, pemudi itu jatuh sakit. Kakak gembalanya membeli bunga segar, menaruh bunga-bunga itu di rumah selama 3 hari, kemudian baru mengirim bunga tersebut untuk pemudi yang sakit itu.
Begitu menerima bunga, si pemudi itu merasa kurang senang, ia menggerutu mengapa dikirimi bunga-bunga yang sudah layu dan kering.
Kakak gembalanya menjawab, "tadinya bunga-bunga ini segar, indah, tetapi sengaja ditaruh di rumah selama 3 hari, menunggu sampai layu dan kering, baru diberikan kepadamu."
Pemudi itu berkata, "Apa maksudnya? Mana mungkin ada orang mengirim bunga yang sudah layu dan kering untuk orang sakit?"
Kakak gembala itu menjawab, "Kamu mau bunga yang segar, Tuhan juga. Tuhan mau kamu mempersembahkan masa mudamu, masa segarmu. Mengapa kamu maunya memberikan masa tuamu, masa layumu kepada Tuhan?"
SEEKers, semoga kamu dan aku tidak seperti pemudi itu. Kita cinta Tuhan Yesus sekarang juga.

Doa:
Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu. Aku mau merebut setiap kesempatan yang ada untuk hidup bagi-Mu.

SERI 1-S2-B03-M2-H5-Kuberikan Waktuku(2)

Rabu, 01 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Rabu

Kesempatan untuk datang pada Tuhan

Mazmur 84:2-3
Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesata alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelantaran-pelantaran Tuhan

Renungan:
Di hari Minggu, ketika mengintip kelas Pelopor (balita) di ibadah anak, aku melihat seorang anak kecil yang sangat gembira ketika membuka pintu kelas. Ia melompat-lompat senang. Ia memeluk Gembala Anak di kelas itu dan berkata, "Yuk, kita mulai pestanya."
Mamanya bila bahwa ia akan menangis keras-keras kalau sampai papa mamanya ada acara sehingga tidak bisa mengantarkannya ke ibadah anak.
SEEKers, aku merasa terharu lalu aku bertanya pada diriku sendiri, "Apakah aku merasasenang setiap kali hendak beribadah? Apakah aku merasa seperti hendak pergi ke pesta indah?" Aku bertobat dan mohon Tuhan memberiku hati seperti anak kecil itu - tidak mau kehilangan satu kali pun kesempatan untuk beribadah.
Keinginan atau kerinduan dan rasa senang karena akan pergi beribadah adalah alat ukur untuk suhu rohani kita.
jika rasanya tidak begitu semangat, tidak begitu ingin, biasa-biasa saja saat akan pergi beribadah, itu berarti kita sedang bertobat, mohon belas kasih Tuhan.
Di Alkitab, salah satu anak Korah menuliskan isi hatinya, "Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan (Mzm 84:2-3);" Ia percaya bahwa 1 hari di pelataran Tuhan itu jauh lebih baik daripada 1000 hari di tempat lain (ay. 10)
Kondisi yang sehat adalah seperti anak kecil tadi atau seperti anak Korah itu. Jiwanya hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan. Ia memilih 1 hari di pelataran Tuhan daripada 1000 hari di tempat lain.
Ketika Tuhan Yeusus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah mereka di sebuah kampung. Lalu, seorang perempuan bernama Marta menerima mereka di rumahnya.
Tuhan Yesus sudah ada di rumah Marta, itu pasti kesempatan yang langka, bukan? Jika kamu jadi Marta, apa yang akan kamu lakukan?
Apakah kamu akan meninggalkan Tuhan Yesus sendirian di ruang tamu sementara kamu sibuk memasak, menyiapkan makan untuk Tuhan Yesus? Atau kamu justru tidak mau pergi dari hadapan Tuhan Yesus, karena kamu ingin terus-menerus mendengarkan perkataan-Nya?
Ternyata Marta tidak bisa menggunakan kesempatan dengan baik. Ia sibuk. Sibuk dengan banyak urusan untuk melayani Tuhan.
Marta mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya.
Tahukah kamu apa yang dikatakan Tuhan?
Meskipun Marta memiliki kesempatan indah bersama Tuhan Yesus, tapi ia dengan gampang disimpangkan oleh banyaknya kesibukan. Aneh sekali bukan? tapi justru itulah yang sering aku lakukan. Aku punya banyak sekali urusan, kesibukan, yang membuat aku tidak sempat datang pada Tuhan dan berbincang-bincang dengan-Nya, walaupun Dia sudah sangat dekat denganku.
SEEKers, saat ini juga aku langsung meluangkan waktu untuk datang pada Tuhan dan aku mau melupakan urusan apa pun hingga percapakanku dengan Tuhan tidak terganggun sama sekali.
Tahukan kamu, begitu aku meluangkan waktu untuk datang pada Tuhan, aku segera dikenyangkan, disegarkan, dan diperbarui. Haleluya!

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hati yang terus merindukan Engkau, senang jika bisa datang pada-Mu, entah melalui ibadah di Hari Minggu, entah melalui ngobrol dengan-Mu setiap saat.

SERI 1 -S2-B03-M2-H4-Kuberikan Waktuku(2)

Selasa, 31 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Selasa

KESEMPATAN MEYELAMATKAN JIWA

2 Timotius 4:2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya.

Renungan:
"Kesempatan itu masuk lewat pintu, tetapi terbang keluar melalui jendela." Apa maksud pernyataan ini? Ini berarti kamu harus membuka pintu untuk mengundang kesempatan masuk, tetapi kesempatan itu bisa pergi dan lewat begitu saja tanpa menunggumu membuka pintu. Itulah sebabnya mengapa kita semua perlu belajar merebut kesempatan.
Dulu ada seorang pemuda yang berdoa kepada Tuhan agar memberinya visi sehingga ia tahu bagaimana bekerja untuk Tuhan.
Lalu ia bermimpi seperti ini: ia telah menjadi tua dan sedang dihakimi di hadapan Tuhan. Tuhan berkata bahwa di hari tertentu dan di waktu tertentu, ia seharusnya bisa dipenuhi oleh Tuhan sang Roh, tetapi ia melewatkan kesempatan itu.
lalu di waktu lain, ia seharusnya bisa memberitakan Injil kepada orang tertentu, tetapi ia melewatkan kesempatan itu, dan tidak menginjil.
Tuhan lalu berkata lagi bahwa di waktu tertentu, ia seharusnya berbuat baik kepada seseorang, tetapi ia tidak melakukannya. Ada waktu tertentu dan hari tertentu yang seharusnya bisa dipakai untuk melakukan sesuatu, tetapi kesempatan itu tidak diambil.
Pemuda itu amat sangat menyesal lalu ia meminta kepada Tuhan untuk memberikannya kesempatan sekali lagi sehingga ia bisa memperbaiki apa yang lalai ia lakukan.
Pada saat itu juga ia bangun dari tidurnya. Ia sangat lega bahwa itu hanyalah mimpi dan ia masih mempunyai kesempatan untuk melakukan apa yang harus dilakukan.
SEEKers, aku tidak mau kehilangan kesempatan yang sudah tuhan berikan. Setiap pagi aku bangun, aku mau mengambil kesempatan di hari itu untuk melakukan yang Tuhan mau.
Aku mau merebut kesempatan untuk melayani Tuhan melalui memberitakan Injil kepada teman-temanku agar mereka mengenal Tuhan Yesus dan diselamatkan.
SEEKers, aku merasa, setiap hari Tuhan sudah mengatur aku berjumpa orang-orang tertentu agar aku bisa memberitakan Injil kepada mereka. Tuhan mengatur aku sekelas dengan teman-temanku, duduk bersebelahan dengan seseorang, menjadi anak dari orang tuaku, saudara dari sanak saudaraku, dll. Itu berarti Tuhan memberiku kesempatan untuk memberitakan Injil kepada mereka.
Tuan Moody pernah memberitakan Injil di sebuah kapel di Chicago, Amerika Serikat. Di akhir ibadah itu ia berkata, "Teman-teman, jika ada seorang di sini yang belum percaya kepada Tuhan Yesus hari ini dan belum bertobat, saya berharap kalian datang lagi."
Ternyata, malam itu ada kebakaran yang hebat di Chicago. Dan kapel itu pun terbakar habis.
Tak lama kemudian, Tuan Moody memberitakan Injil lagi tapi kali ini di sebuah rumah yang sudah dibangun kembali.
Pada awal pemberitaannya, ia sangat sedih karena yang datang di hari itu tidak sama dengan mereka yang pernah datang di waktu sebelumnya.
Sejak saat itu, Tuan Moody selalu mendorong orang-orang untuk percaya dengan segera dan tidak menunggu waktu lain karena mungkin sudah tidak ada kesempatan lagi.
SEEKers, kita tidka pernah tahu kapan seseorang meninggal dunia. Kita juga tidak pernah tahu tahu apakah akan berjumpa dengan orang yang sama di waktu lain. Karena itu ketika Tuhan memberi kesempatan untuk berjumpa dengna orang lain atau kenal dengan seseorang, Itu adalah kesempatan yang perlu kita rebut untuk memberitakan Injil.

Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku keberanian memberitakan Injil.

SERI 1-S2-B03-M2-H3-Kuberikan Waktuku(2)

Senin, 30 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Senin

Kesempatan Bertumbuh dan Melayani Tuhan

Matius 25:13
karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.

Renungan
Di Perjanjian lama, melalui kisah merebut tanah permai, Tuhan ingin, menunjukkan bahwa kamu tidak boleh bermalas-malasan. Di Perjanjian Baru, Tuhan menggunakan perumpamaan untuk menunjukkan bahwa kita perlu merebut kesempatan guna bertumbuh dan melayani Tuhan.
Kamu pernah dengar kisah mengenai 5 gadis bodoh dan 5 gadis bijaksana, bukan? Mengapa Tuhan memberi perumpamaan seperti itu?
Tahukah kamu apa sebenarnya perbedaan antara yang bodoh dan yang bijaksana? Mereka semua sedang menyongsong mempelai laki-laki dan mereka semua membawa pelita tetapi yang bodoh tidak membawa minyak sedangkan yang bijaksana membawa minyak.
Karena mempelai laki-laki tidak datang juga, maka mereka tertidur. Tetapi, di tengah malam terdengar seruan, "Mempelai datang!" Maka mereka semua bangun.
Karena pelitanya hampir padam, maka 5 gadis yang bodoh, yang tidak membawa minyak, terpaksa harus pergi dulu untuk membeli minyak.
Sayang sekali, ketika mereka pergi, mempelai laki-laki datang. Mereka ketinggalan dan tidak pernah bisa mengikuti perjamuan nikah itu. Itulah sebabnya Tuhan menyebut mereka bodoh.
Mengapa bodoh? Mereka bermalas-malasan dan tidak mau merebut kesempatan untuk membeli minyak. Mungkin mereka meluangkan banyak waktu di hal-hal yang tidak begitu berguna sehingga tidak punya waktu lagi untuk hal-hal yang berharga dan bernilai kekal.
Lalu, Tuhan menceritakan perumpamaan lain, yang menunjukkan bahwa kita perlu merebut kesempatan untuk melayani Dia, yaitu perumpamaan tetang hamba yang setia.
Ada 3 orang hamba yang diberi tanggung jawab atas harta tuannya sebelum ia pergi lama. Hamba kesatu diberi 5 talenta, hamba kedua diberi 2 talenta, hamba ketiga diberi 1 talenta. Mereka harus mengembangbiakan talenta itu selama tuannya pergi.
Sejangka waktu selama tuan itu pergi, hamba kesatu menghasilkan 5 talenta lagi, hamba kedua menghasilkan 2 talenta lagi, sedangkan hamba yang ketiga tidak menghasilkan apa-apa. Karena malas, ia hanya menguburkan 1 talenta milik tuannya dan tidak berusaha mengembangkannya.
Begitu tuannya kembali, hamba kesatu dan kedua diberi hadiah karena mendapatkan hasil, sedangkan hamba ketiga yang malas dihukum oleh tuannya.
Dengan kedua perumpamaan itu, Tuhan menyuruh kamu untuk merebut kesempatan. Kedatangan mempelai laki-laki dan kedatangan tuan rumah adalah waktu ketika Tuhan Yesus datang kembali untuk menghakimi.
Sebelum Tuhan datang, kita semua sudah diberi modal, diberi kesempatan untuk membeli minyak dan menghasilkan talenta.
Kalau kita merebut kesempatan hari ini untuk membeli minyak dan menghasilkan talenta, maka kita tidak akan menyesal ketika Tuhan Yesus datang.
Membeli minyak berarti kita dipenuhi oleh Tuhan sang Roh itu melalui baca-doa, membaca Alkitab, menyanyi, beribadah, berdoa, dan ngobrol dengan Tuhan. Ini juga berarti menikmati kekayaan Kristus yang luar biasa seperti yang dilambangkan oleh tanah permai.
Sedangkan menghasilkan talenta berarti kita melayani Tuhan seperti memberitakan Injil dan melayani dalam gereja.
SEEKers, yuk kita merebut kesempatan dari sekarang.

Doa:
Tuhan Yesus, aku rindu dipenuhi oleh diri-Mu Sang Roh, Aku juga rindu bisa melayani-Mu. Jauhkan aku dari semua rasa malas.

SERI S2-B03-M2-H2-Kuberikan Waktuku(2)

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Minggu

Kesempatan Menjadi Pemenang
Yosua 18:3
Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu?

Renungan:
Dalam Perjanjian Lama, Tuhan memberikan tanah permai, tanah yang dijanjikan, kepada umat-Nya sebagai warisan mereka.
Mengapa tanah itu disebut tanah permai?
Tanah itu luas, tinggi dan berbukit-bukit, ada gunung dan ada lembah, airnya berlimpah-limpah.
Lalu, bagaimana dengan makanannya? Alkitab mengatakan, "Suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya, suatu negeri dengan pohon zaitunm dan madunya."
Batunya mengandung besi dan dari gunungnya bisa digali tembaga.
Yosua dan kaleb bersama 10 pengintai lain pernah diutus Musa untuk mengintai tanah itu guna merebutnya. Sesampainya mereka di tanah permai, di suatu lembah, mereka memotong setandan buah anggur. Tahukah kamu seberapa besar setandan buah anggur itu? Aku tidak tahu seberapa besar buah anggur itu tapi kalau perlu 2 orang untuk memikul setandan anggur, menurutmu seberapa besar buah anggur itu? Oooo…. Alangkah besarnya anggur-anggur di tanah permai.
Lalu mereka juga memberikan laporan kepada Musa, "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami,m dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya."
Tahukan kamu apa yang Tuhan lakukan? Maka Yosua menetapkan suku apa mendapat tanah dari mana sampai mana dan seterusnya.
Sesudah tanah itu dibagi-bagi, Tuhan menyuruh mereka berperang, merebut tanah itu. Asal mereka mau pergi berperang dan merebut tanah itu, maka mereka pasti menang dan pasti mendapatkan tanah yang telah ditentukan menjadi warisan mereka.
Tapi, apakah yang dilakukan umat Tuhan? Apakah mereka pergi berperang? Mereka bermalas-malasan dan bersantai ria. Seolah-olah mereka tidak ingin menikmati hasil dari tanah yang begitu kaya dan subur itu.
Itulah sebabnya Yosua berkata kepada mereka, "Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allah nenek moyangmu?"
SEEKers, tahukah kamu sebenarnya apa maksud cerita ini> Tanah permai itu melambangkan Kristus yang kaya dan subur, Kristus yang luar biasa. Kita Galatia 3:14 mengatakan, "Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu."
Berkat Tuhan kepada Abraham adalah tanah permai itu, Tetapi sesungguhnya tanah permai itu hanyalah lambing dari Yesus Kristus sebagai Roh itu yang tinggal di dalam kita.
Karena Tuhan Yesus ada di dalam kita, berarti kita sudah punya modal, punya kesempatan, untuk menjadi pemenang, karena kita sudah punya semua yang kita butuhkan.
Tetapi, ….. meskipun Tuhan sudah menjanjikan tanah permai itu, bahkan sudah menentukan bagian mana untuk suku mana, mereka tetap harus berjuang merebutnya. Mereka harus mengalahkan musuh-musuh mereka, barulah mereka dapat menetap di sana. Mereka tidak bisa hanya bermalas-malas lalu tiba-tiba bisa menikmati tanah permai tersebut. Sebanyak apa mereka merebut negeri itu, sebanyak itulah yang bisa mereka nikmat.
Prinsip ini juga sama dengan kita hari ini. Kristus yang luar biasa kaya dan subur, sudah tinggal di dalam kita untuk menjadi segala sesuatu kita. Lalu apakah yang perlu kita lakukan? Apakah dengan bersantai-santai dan bermalas-malasan kita bisa menikmati kekayaan Kristus itu? kita perlu merebutnya.
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau ada di dalamku. Jangan biarkan aku lupa, cuek, dan malas. Buatlah aku terus merebut kesempatan untuk datang pada-Mu.
Seri 1-S2-B03-M2-H1-Kuberikan Waktuku(2)

Minggu, 29 Agustus 2010

Garis Besar Minggu 2 - Kuberikan Waktuku(2)

Garis Besar Minggu 2
Kuberikan Waktuku(2)
Ayat:
Yosua 18:3
Sebab itu berkartalah Yosua kepada orang Israel: berapa lama lagi kamu bermalas-malas sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh TUHAN Allah nenek moyangmu?
Yoel 2:25
Aku akan memulihkan kepadamu tahun tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip.
Garis Besar:
1. Tuhan member banyak sekali kesempatan yang perlu direbut.
A. Contoh di perjanjian Lama – Tanah Permai.
1. Kaya dan subur.
2. Melambangkan Krsitus yang ada di dalam kita.
3. Perlu direbut.
4. Tidak bisa bermalas-malasan.
B. Contoh di Perjanjian Baru – 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh; talenta.
1. Kesempatan untuk dipenuni Roh.
a. Baca doa.
b. Berdoa.
c. Membaca Alkitab.
d. Menyanyi.
e. Beribadah.
f. Datang pada Tuhan.
g. Mencintai Tuhan.
2. Kesempatan untuk melayani Tuhan.
a. memberitakan injil.
II. Sikap kita:
A. Memustikan kesempatan.
1. Tidak membuang-buangnya – seperti Esau.
2. Tidak mengasihani diri.
B. Menebus kesempatan.
1. Mempersembahkan waktu untuk Tuhan.
2. Menggunakan setiap kesempatan.

Bahan Diskusi:
1. Bisakah kamu menceritakan ulang apakah tanah permai itu?
2. Melambangkan apakah tanh permai itu?
3. Gambarkan seberapa kayanya tanah permai itu!
4. Bagaimanakah cara merebut tanah permai di zaman ini? Apakah sama dengan cara dipenuhi Roh?
5. Mengapa 5 gadis yang tidak membawa minyak itu disebut bodoh?
6. Apakah kesalahan 5 gadis yang bodoh itu?
7. Bagaimanakah melayani dalam gereja?
8. Bagaimana cara menebus waktu-waktumu yang hilang?

SERI 1 – S2-B03-M1-H7-Kuberikan Waktuku(1)

Sabtu, 28 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Sabtu

Kesempatan Mengampuni
Matius 6:15
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
Renungan:
Saat tsunami terjadi di Aceh, banyak orang yang selamat mengatakan, “Untung saya tidak terlambat.” Di saat itu, terlambat sedikit saja berarti kematian.
Ada sepasang suami istri yang selalu pergi ke pasar Banda Aceh untuk berbelanja makanan. Air tsunami merendam kota banda Aceh sekitar jam 9.00 pagi. Waktu ini tercatat oleh photographer lewat foto sebuah jam dinding di antara reruntuhan bangunan.
Dari berita di televisi diketahui ternyata justru di pasar itulah timbul korban yang luar biasa banyaknya. Tak terbanyakan apa yang terjadi pada sepasang suami istri tadi.
Sepasang suami istri itu justru telah meninggalkan pasar begitu terjadi gempa. Dan sebelum tsunami melanda, mereka sudah berada di rumah. Kalau saja mereka terlambat.
Coba renungkan, pagi hari itu, di pasar Banda Aceh, ada berapa banyak orang yang terlambat pulang? Mungkin mereka masih memilih-milih barang, mungkin mereka masih ngobrol, mungkin masih sarapan di pasar, tapi apa pun yang mereka lakukan, semuanya terlambat dan berakhir dengan kematian.
SEEKers, mumpung masih hari ini, jangan terlambat menggunakan kesempatan ini, Jangan sampai kelak kamu bilang, “Aduhhhhh….. saying sekali sudah terlambat.”
Ada sepasang suami istri yang sering bertengkar. Suatu hari sebelum berangkat kerja. Si suami memegang tangan istrinya, pamitan dan minta maaf. Sang istri cuek saja dan tidak mau mengampuni suaminya.
Di sore harinya, tiba-tiba polisi datang membawa suaminya pulang ke rumah penuh berlumuran darah dan sudah meninggal. Ketika istrinya melihat hal itu, ia histeris dan berkata, “Ya Tuhan! Jika aku tahu ia akan pulang seperti ini, tentu aku tiidak akan bersikap jahat kepadanya tadi pagi! Oh, sekarang tidak ada kesempatan lagi!”
SEEKers, kalau kamu sadar bahwa kesempatan bisa hilang begitu saja, kamu pasti mau mengampuni orang lain, khan?
Bacalah apa yang ditulis Pepi di bawah ini.
“Ihhhh! Keseeelll” KetingPepi di layar chatting. “Kenapa, Pep?” Tanya temannya. “Masak gue dikatain cari perhatian sama si Nisa. Ngomongnya di belakang gue lagi. Di belakang gosipin orang yang enggak-enggak!” HUUUUUHHH!!!! Ga ada ampun deh buat dia! Belum lagi, gue pulang sekolah langsung di marahin sama mami. Padahal yang salah adek gue. Kesel ga sih??? Panas banget nih hati gue.”
SEEKers, seringkah kejadian seperti itu menimpa kamu? Atau hal-hal lain yang membuat kamu tidak bisa mengampuni? Sering, bukan?
Tuhan memberimu kesempatan untuk mengampuni dan Tuhan juga akan menolong kamu agar bisa mengampuni walaupun rasanya tidak mungkin, asal kamu berseru kepadaNya.
Bagaimana? Maukah kamu menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan? Begitu kamu mengampuni, kamu langsung lega, ringan, damai, dan sukacita. Tetapi jika kamu masih ngomel-ngomel seperti Pepi, kamu akan semakin panas, sebel, tidak damai, dan tidak sukacita. Dan jika kamu tidak hati-hati, kamu membiarkan perasaan itu terus menguasai kamu lebih lama sedikit lagi, kamu pasti jatuh dalam perangkap iblis.
SEEKers, jangan salah pilih ya. Memang tidak mudah, tetapi aku mau meminta tolong pada Tuhan, agar aku bisa menggunakan kesempatanku untuk mengampuni.
Doa:
Tuhan Yesus, Engkau sudah member banyak kesempatan. Tolonglah aku tidak menyia-nyiakan kesempatan-kesempatan itu, Aku mau mengampuni orang lain seperti Engkau mengampuni Aku.

SERI 1 – S2-B03-M1-H7-Kuberikan Waktuku(1)

Jumat, 27 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Jumat

Kesempatan berbuat baik
Galatia 6:10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Renungan:
“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang.” Kata-kata ini tercantum dalam Alkitab, memperlihatkan kepada kita pemikiran Tuhan tentang kesempatan Tuhan sangat mementingkan kesempatan.
Dulu ada seorang perempuan yang menderita tuberkolosis dan hamper mati. Suaminya berada di sana dan dokter member tahu bahwa istrinya sedang sekarat. Suaminya lalu berkata kepada istrinya, :jika kamu mati, aku tidak tahu harus berbuat apa karena aku sangat cinta padamu.” Istrinya menjawab, “Semuanya akan baik jika kamu mengucapkan ini jauh-jauh hari sebelumnya.” Sang istri berkata demikian karena selama ini kelihatanya suaminya tidak begitu peduli padanya sehingga ia menjadi ragu akan cinta suaminya dan menjadi tertekan hingga sakit parah.
SEEKers, mumpung masih ada kesempatan, berbuat baiklah dan sayangilah papa mamau serta kakak adikmu.
Kita juga perlu berbuat baik dengan uang kita. Kapan pun kamu punya uang, bantulah orang lain. Jangan berpikir bahwa uangmu bisa disimpan untuk sesuatu yang lebih baik di masa mendatang.
Sebenarnya “membantu sedikit” di saat ini lebih baik daripada “membantu banyak” di masa mendatang. Karena mungkin saja, di masa mendatang jumlah yang lebih banyak itu menjadi tidak berarti karena sudah terlambat.
Ada orang pernah bersaksi: Suatu hari, ia menerima uang sebesar Rp. 700.000,- . Roh Kudus menggerakan hatinya agar mempersembahkan Rp. 200.000,- Ia berkata, “Sekarang masih pukul 04.00 pagi, bukan waktu untuk mempersembahkan.”
Lalu karena ada banyak kesibukan, tak terasa hari sudah menjelang malam. Sekali lagi Roh Kudus menggerakan hatinya untuk segera mempersembahkan uangnya. Ia berkata :Sekarang sudah terlambat, ditunda saja.”
Keesokan harinya, ketika naik kendaraan umum, ia kecopetan. Seluruh uangnya lenyap. Segera dalam hatinya ia menyadari penyebabnya. Ia tidak menyalahkan pencopetnya, juga tidak menggerutu kepada Tuhan, sebaliknya menyalahakn diri sendiri. Sambil mengaku dosa, ia memuji Tuhan.
Alangkah perlunya kita berbuat baik selama masih ada kesempatan. Banyak orang menunggu perbuatan baik kita.
SEEKers, kamu dan aku juga perlu menggunakan kesempatan yang ada hari ini untuk mengatakan perkataan yang indah, perkataan pujian, atau kata-kata penghargaan.
Beberapa tahun yang lalu, ada artikel yang sama sekali tidak umum, di Koran-korang di Amerika. Artikel ini menceritakan seorang laki-laki yang bekerja jauh dari rumah. Ia selalu pulang dengan kereta api. Di tengah perjalan, ia interlokal ke rumahnya, yang membuatnya harus membayar pulsa mahal. Ketika istrinya menjawab telpon itu, ia mengira suaminya berada dalam bahaya.
Ternyata suaminya cuma bilang, “Aku masih mencintaimu.” Istrinya merasa sangat aneh bahwa suaminya mau menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk mengatakan hal itu. Jadi begitu sampai di rumah, ia segera menanyakan sebabnya. Suaminya menjawab, “Aku taku kalau aku meninggal di perjalanan dan belum sempat mengatakannya padamu.”
SEEKers, kalau mau jujur, memang sebenarnya ada banyak sekali kesempatan yang Tuhan berikan padaku untuk berbuat baik dan menyayangi keluargaku. Aku mau gunakan kesempatan itu agar kelak tidak menyesal.
Dan bisa aku bayangkan kalau aku mulai banyak berbuat baik di rumah, banyak mengucapkan perkataan baik, pasti suasana di rumahku juga berubah.
Doa:
Tuhan Yesus, pakailah aku menjadi saluran berkat-Mu, menyalurkan kebaikan, menyalurkan kasih kepada keluargaku. Aku mau menggunakan kesempatan yang ada untuk berbuat baik pada keluargaku dan menunjukkan kasih pada mereka
SERI 1-S2-B03-M1-H6-Kuberikan Waktuku(1)

Kamis, 26 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Kamis

Kesempatan Berbakti
Amsal 15:20
Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya/”
Renungan:
Kezia duduk di kelas 4 SD, setiap pergi sekolah tentu diantar oleh ibu yang sangat mengasihinya. Tetapi Kezia sering lari meninggalkan ibunya jika sudah sampai di dekat sekolah, oleh karena teman-teman Kezia sering mengejeknya dengan teriakan: ”Pincang, belang!” Dan biasanya teriakan seperti itu diulang-ulang dengan nada tertentu.
Itulah cemoohan anak-anak nakal yang ditujukan kepada ibunya Kezia yang kaki pincang dan wajahnya belang. Hal itu membuat Kezia merasa sangat malu berjalan bersama ibunya, bahkan jauh di dasar hatinya, ia merasa malu punya ibu yang berpenampilan seperti itu.
Sebenarnya, anak-anak nakal itu sudah sering dimarahi oleh Bapak dan Ibu Guru, tetapi mereka seolah tidak peduli dan tetap senang menghina ibu Kezia yang cacat itu.
Dalam suatu upacara hari senin, Bu Guru diberi kesempatan oleh kepala Sekolah untuk menyampaikan sebuah cerita nyata yang terjadi 9 tahun yang lampau. Bu Guru berkisah tetang sebuah kebakaran, yang terjadi di pemukiman yang padat penduduk.
Waktu itu, ada seorang bayi yang kamarnya sudah dikepung kobaran api. Ketika sang ibu berniat menolong bayinya, segera dicegah dengan sangat oleh orang banyak sebab kobaran api sudah sedemikian hebatnya. Namun, kasih ibu lebih hebat dari kobaran api! Maka tanpa menghiraukan keselamatan jiwanya, dengan membawa sebuah handuk basah ia pun menerobos masuk dalam rumah yang keadaaanya sudah sangat gawat itu!
Akibatnya wajah ibu itu cedera karena terbakar dan kakinya juga kejatuhan balok pintu yang membara, tetapi bayinya yang dibungkus dengan handuk itu terlindung aman dalam pelukan ibu. Nama bayi itu adalah Kezia, dan ibunya bernama Magdalena, atau biasa dipanggil “Bu Lena”.
Penduduk kampong menaruh hormat dan mengagumi Bu Lena sebagai ibu Teladan. Hanya ada di sekolah ini saja ada anak-anak yang suka mengejek Bu Lena yang luar biasa itu!”
Mendengar kisah Bu Guru itu, banyak anak yang meneteskan air mata haru dan tersipu malu, karena merasa bersalah. Sejak itu, tak pernah lagi ada anak sekolah yang mengejek mereka berdua, dan Kezia juga tidak malu lagi berjalan bersama ibunya.
Untunglah Kezia mendengar kisah itu sehingga ia masih punya kesempatan untuk berbakti. Kalau saja ia tidak pernah mendengar kisah itu, jangan-jangan ia akan menjadi anak yang tidak berbakti bahkan malu mengakui ibunya sendiri.
SEEKers, orang tuamu mungkin tidak mengalami seperti Bu Lena. Tetapi, semenjak kamu dalam kandungan, orang tuamu sudah banyak sekali berkorban.
Setiap hari Minggu, di ibadah anak, aku melihat bagaimana ribetnya ibu-ibu yang anaknya masih usia balita. Walaupun ada yang pakai pengasuh anak, tetap saja para ibu itu heboh.
Lalu mendengar bagaimana mereka susah payah memberi anaknya makan, karena ternyata banyak sekali balita yang tidak suka makan, belum lagi kalau anaknya gampang muntah, bagaimana mereka pontang-panting ketika anaknya sakit, dan lain sebagainya.
Aku jadi membayangkan bagaimana repotnya papa mamaku membesarkan aku. Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah memberiku orang tua. Semoga aku menjadi anak yang tidak berani melawan, juga tidak gampang marah atau berkata kasar pada orang tuaku.
Mereka telah menggunakan setiap kesempatan untuk mencintai aku, maka aku juga mau mengambil kesempatan yang ada untuk berbakti.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk orang tuaku. Aku mau merebut setiap kesempatan untuk berbakti kepada mereka
SERI 1-S2-B03-M1-H5-Kuberikan Waktuku(1)

Rabu, 25 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Rabu

Kesempatan Belajar

Kisah Para Rasul 7:22
Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuataannya.

Renungan:
Yuk, kita bermain matematika sebentar! Si A diberi ibunya 5 keping koin guna membeli telur dan sayuran untuk makan malam keluarga.
Ditengah perjalanan menuju pasar, si A melewati kios main dan melihat mainan kapal terbang yang ia suka, maka ia membelinya seharga 2 koin.
Tak lama kemudian, ia melihat penjual es krim, dank arena haus, ia pun membeli es krim seharga 1 koin.
Ketika sudah dekat pasar, Si A bertemu dengan temannya yang mengajaknya nonton. Karena acaranya hanya sebentar, si A berpikir ia masih dapat ke pasar setelah nonton. Singkat cerita, si A pergi nonton bersama temannya dan menghabiskan 2 keping koin di sana.
Setelah sampai di pasar, berapa keeping koin yang bisa dipakai untuk membeli telur dan sayuran? <tepat sekali! Si A tidak punya satu keping pun untuk membeli telur dan sayuran>
SEEKers, 5 Keping koin yang diberikan kepada A itu seperti banyaknya kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan ingin kita memakai kesempatan itu untuk hal-hal yang berguna hingga kelak Tuhan bisa dimuliakan melalui diri kita. Tetapi, sering kali kita justru memakai kesempatan itu hal-hal yang tidak berguna dan akhirnya kesempatan tidak ada lagi. Lalu kita menyesal, tetapi semuanya sudah terlambat.
Pernah dengar tentang Musa, khan? Musa adalah seorang dipakai oleh Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Musa menulis 5 kitab pertama dari Alkitab dan tulisannya sangat detil.
Kalau diusut-usut dari latar belakangnya, Musa dibesarkan dan dididik di Mesir. Pada zaman itu, Mesir adalah sebuah Negara dengan peradaban yang tinggi. Musa menggunakan setiap koin yang Tuhan berikan. Ia sama sekali tidak melewatkan setiap kesempatan. Ia menyerap semua hikmat orang Mesir. Itulah sebabnya ia berkuasa dalam perkataannya dan perbuatannya.
Dan begitu Tuhan memerlukan, ia sudah siap. Kalau saja Musa sering mengaishani diri sendiri, merasa perlu lebih banyak rileks karena stress belajar terlalu banyak, maka di saat Tuhan memerlukannya, ia pasti belum siap.
Tuhan juga memberimu kesempatan untuk belajar. Sudahkah kamu menggunakannya dengan baik? Semoga kamu tidak sering mengasihani diri sendiri.
Menurut riset, semakin muda seseorang, semakin mudah ia menangkap ilmu baru. Kalau kamu membuang usia mudamu untuk hal-hal yang tidak berguna, seperti pesta-pesta, pacaran, games, dan sebagainya, kamu pasti kehabisan koin seperti si A. Kamu bukan cuma kehilangan waktu di saat sekarang, tetapi juga kehilangan masa depanmu.
Itulah sebabnya banyak orang kemudian menyesal, tetapi semuanya sudah terlambat. Lalu ketika mereka menjadi orang tua, mereka memaksa anaknya belajar, menasihati, ngomel, dll. Tetapi anaknya juga tidak mendengarkan dan kelak ia juga akan menyesal dan merasa sudah terlambat. Lalu ia akan memaksa anaknya juga. Demikan seterusnya.
SEEKers, semoga kita tidak berada di lingkaran itu. Hari ini juga kita kita menggunakan kesempatan belajar dengan sebaik mungkin hingga melegakan orang tua kita juga menabung sesuatu yang berharga untuk hari depan kita.
Sebenarnya, aku sudah tahu, jika aku tidak baik-baik belajar, maka di dunia ini, tidak aka nada pekerjaan besar dan penting yang bisa dipercayakan kepadaku. Di dalam gereja pun sama. Walaupun aku cinta Tuhan, rajin melayani, tetapi karena kesempatan belajar yang Tuhan berikan tidak aku gunakan dengan baik, maka Tuhan tidak bisa memakaiku secara besar-besaran. Kamu taku juga khan?
Yuk, kita saling mengingatkan.
Doa:
Tuhan Yesus, aku mau jadi saluran berkat-Mu. Ya Tuhan Yesus, jangan biarkan aku kehabisan kesempatan yang Kauberikan. Tolonglah aku menjadi anak yang rajin belajar

SERI 1-S2-B03-M1-H4-Kuberikan Waktuku(1)

Selasa, 24 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Selasa

MEREBUT KESEMPATAN


Jeremiah 46:17
Sebutlah nama Firaun, raja Mesir: Tukang ribut yang membiarkan kesempatan berlalu.

Renungan:
Ada seorang pernah bercerita demikian : Ketika masih kecil, kira-kira umur 10 atau 11 tahun, aku menanam sebuah pohon pecan di ujung lapangan rumah lalu menunggu…
Menurut perhitunganku, 7 atau 8 tahun lagi pohon itu baru mulai menghasilkan pecan. Pada saat itu, aku sudah akan mulai kuliah.
Hari ini, pohon itu berdiri tegak, melinduni sebagian besar lapangan rumah kami dari sinar matahari yang terik.
Pohon itu akan terus bertumbuh dan menyediakan kerindangan dan keindahan selama berpuluh-puluh tahun kemudian.
Selain pohon itu, keluargaku juga menanam banyak bunga di halaman kami. Bunga-bunga yang kami tanam cepat berbunga, tetapi begitu musim gugur tiba, semuanya berakhir.
Kita sering tergoda untuk menanam yang gampang saja, seperti bunga, karena kita dapat mencium aromanya segera. Tetapi tantangan yang sesungguhnya dalam hidup ini adalah menanam pohon dan bukan hanya sembarang pohon, tetapi pohon yang besar, bertumbuh dengan lama dan yang hidup lama, yang akan memberikan manfaat pada banyak orang di generasi ini maupun di generasi-generasi yang akan datang.
SEEKers, setiap hari kamu dapat memilih bagaimana menginvestasikan waktumu. Memang waktu-waktu yang kamu punya seringkali dipakai untuk hal-hal yang menekan, yang harus dilakukan hari ini, segera, SEKARANG, tidak bisa ditunda lagi. Tetapi, ... perhatikanlah dengan waspada... hati-hati... Mengapa?
Karena di tengah-tengah kesibukanmu itu, entah membuat PR, entah les, entah belajar untuk ulangan, entah mengerjakan tugas kelompok, entah membantu orang tua, kamu masih punya sedikit waktu dan kamu bisa memilih cara memakai waktumu itu. Itulah yang dinamakan kesempatan., Rebutlah kesempatan itu untuk menanam pohon.
Waktu-waktu itu bisa saja kamu pakai untuk sinetron-sinetron TV, atau menelusuri dunia internet, atau 1001 cara lainnya untuk menghabiskan waktu. Itu sama dengan menanam bunga, bisa kamu nikmati segera hasilnya dan menyenangkan, tetapi dengan cepat akan berlalu dan tidak ada yang mengenangnya. Hal itu juga tidak akan mendatangkan manfaat bagimu di waktu yang akan datang.
Karena itu, waktu-waktu yang kamu punya itu perlu dimustikakan untuk mengumpulkan harta yang sesungguhnya. Gunakanlah waktu-waktu itu dengan bijaksana untuk mengejar hal-hal yang mendatangkan manfaat di kemudian hari, dan bukan cuma manfaat setahun kemudian, bahkan berpuluh-puluh tahun kemudian atau selamanya.
SEEKers, aku melihat teman kakakku selalu menghafal kata-kata sulit dalam bahasa Inggris, Setiap hari ia pasti menghafal kata-kata baru. Ia melakukan hal ini sejak masih SD kelas 6.
Tidak aneh jika piala dan penghargaan yang diterimanya sangat banyak dan ia juga dengan mudah mendapatkan beasiswa untuk perguruan tingginya. Itulah yang dimaksud dengan menanam pohon.
SEEkers, bagaimana kalau kita bukan cuma menghafal kata-kata bahasa Inggris tetapi juga 1 ayat alkitab setiap hari? Yuk , kita mulai merebut kesempatan untuk menanam pohon. Manfaatnya pasti akan kita rasakan bahkan sampai selamanya.

Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mau waktu-waktuku hanya terpakai untuk santai dan rileks saja. Tolongkan aku, Tuhan. Kuduskan waktu-waktuku dan berilah aku teman yang bisa saling mengingatkan aga kami menanam pohon dan bukan cuma bunga

SERI 1-S2-B03-M1-H3-Kuberikan Waktuku(1)

Senin, 23 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Senin

Dimanakah kesempatanmu?

Efesus 5:16
Dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari adalah jahat.

Renungan:
Kata “waktu” pada ayat di atas, juga dapat diterjemahkan sebagai “kesempatan”. Mengapa? <Karena kesempatan berada di dalam waktu.> Setiap hari, selalu ada kesempatan yang Tuhan berikan kepadamu – kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk berbakti, kesempatan untuk berbuat baik, kesempatan untuk mengampuni, kesempatan untuk mencintai Tuhan, dll. Tidak ada satu hari pun yang Tuhan berikan tanpa kesempatan.
SEEKers, aku takut, jangan-jangan dalam 1 hari itu, Tuhan mengatur 10 kesempatan bagiku dan 1 pun tidak ada yang kupegang.
Kalau kelak aku jadi orang yang kurang sukses, aku tidak boleh menyalahkan Tuhan, karena Tuhan sudah memberikan banyak kesempatan untuk belajar tetapi aku tidak melakukannya.
Kalau kelak di tahkta penghaiman Tuhan, aku dihakimi karena kerohanianku tidak bertumbuh aku juga tidak bisa menyalahkan Tuhan, karena Tuhan sudah memberiku banyak kesempatan untuk baca-doa, membaca alkitab, dll.
Kalu aku dihakimi karena kurang berbakti pada orang tua, kurang berbuat baik, kurang mengampuni, aku tidak bisa menyalahkan Tuhan. Karena bukan Tuhan yang tidak memberi kesempatan, tetapi akulah yang melewatkan sangat banyak kesempatan.
Begitu kesempatan yang ada di hari ini telat, tidak akan ada lagi kesempatan untuk hari ini.
Dulu, ada 1 kebiasaan di negeri Italia, yaitu setiap gadis yang menikah akan diberi sebuah kantong. Setiap tahun, di awal tahun, ia harus pergi memetik sebuah mwar lalu menaruhnya di kantong tersebut. Saat ia meninggal, kantong ini akan penuh dengan mawar dan akan menjadi bantalnya di peti jenasah. Aroma harum dari mawar-mawar yang dikumpulkan selama bertahun-tahun itu akan tetap segar.
SEEKers, selama hidup, dari hari ke hari, sebaiknya kita juga memetik mawar-mawar kita, yaitu kesempatan-kesempatan yang Tuhan berikan. Sehingga aroma harumnya bisa terus bersama kita hingga kekekalan. Untuk itu kita perlu menebus waktu kita.
Aneh sekali jika aku merasa sudah begitu hebat karena menghabiskan waktu 1 jam untuk mendengarkan Firman Tuhan di ibadah Remaja dan Pemuda, padahal berapa jam yang aku habiskan untuk nonton TV, main game, ngobrol, dll.?
Aneh sekali kalau aku merasa sulit untuk mendengarkan Firman Tuhan selama 1 jam di ibadah Remaja dan Pemuda, padahal mudah bagiku menghabiskan 3 jam untuk nonton TV, main game, ngobrol, dll.
Aneh sekali kalau aku merasa sulit membaca beberapa pasal Alkitab, padahal mudah membaca berseri-seri buku komik.
Aneh sekali kalau aku berebut duduk di depan ketika nonton konser tetapi justru berebut duduk di belakang ketika ibadah.
Aneh sekali kalau aku selalu tepat waktu datang ke sekolah, tetapi selalu terlambat ketika ibadah.
Aneh sekali kalau aku gampang sekali bertanya pada orang asing ketika tersesat tetapi tidak gampang minta petunjuk Tuhan.
SEEKers, yuk kita pegang setiap kesempatan yang Tuhan berikan. Selama bisa baca Alkitab, selama bisa berdoa, selama bisa duduk di depan saat ibadah selama bisa datang tidak terlambat ke tempat ibadah, selama masih bisa minta petunjuk Tuhan, yuk kita gunakan setiap kesempatan itu.

DOA:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk semua kesempatan yang Tuhan berikan. Ampuni aku yang telah membuang banyak sekali kesempatan. Ya Tuhan Yesus, tolonglah aku merebut setiap kesempatan yang Kauberikan hingga aku tidak akan menyesal kelak.

SERI 1-S2-B03-M1-H2- Kuberikan Waktuku(1)

Minggu, 22 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 1 - Minggu

Hitunglah

Mazmur 90:12
Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.

Renungan:
Hari-hari yang kita lalui, kalau dihitung dengan penanggalan umum, memang mudah sekali: sehari tentu terhitung sehari, setahun tentu terhitung setahun. Tetapi dalam pandangan Tuhan tidaklah demikian; hari-hari itu  ada yang dihitung dan ada yang tidak dihitung.
Kitab kejadian pasal 4 dan 5 mencatat 2 silsilah dari dua keluarga yang berbeda. Pasal 4 mencatat silsilah Kain, dan pasal 5 mencatat silsilah Set. Meskipun keduanya adalah silsilah keluarga, tetapi cara pencatatanya berbeda.
Silsilah Kain sangat ringkas, begitu ringkasnya sampai umur Kain dan anak cucunya tidak dicatat. Tetapi silsilah Set sangat jelas, tercatat si A hidup sekian tahun, lalu memperanakan si B dan kemudian si B hidup sampai sekian tahun, lalu mati, ... Dan seterusnya. Mengapa bisa begitu?
 Kain berdosa kepada Tuhan dan ia tidak pernah bertobat. Ia malah menjauhkan dan ia tidak pernah bertobat. ia malah menjaukan diri dari hadapan Tuhan dan tidak peduli lagi pada Tuhan. Itulah sebabnya berapa pun umur Kain dan keturunannya, tidak ada satu hari pun dihitung oleh Tuhan.
Sebaliknya, Set hidup bersama Tuhan dan hidup untuk Tuhan. Set diperkenan oleh Tuhan. Itulah sebabnya hari-hari hidupnya dihitung oleh Tuhan.
Bagaimana dengan hari-harimu dan hari-hariku? Agar hari-hari kita dihitung oleh Tuhan, kita perlu menggunakan waktu-waktu kita untuk hidup bersama Tuhan dan hidup untuk Tuhan. Apa maksudnya? <Maksudnya, lakukanlah hal-hal yang baik, yang Tuhan mau dan hati-hatilah jangan sampai kehilangan waktu untuk ngobrol dengan Tuhan, berdoa dengan tujuan khusus, baca-doa, membaca Alkitab, dan mengaku dosa.>
Tapi ada masalah besar di sini> Kamu pasti sering dengar orang berkata, "Aku sudah menetapkan untuk mulai membaca Alkitab dan berdoa. Aku juga mau belajar dengan sungguh-sungguh. Tapi, nggak pernah kesampean."
Aku juga sering berkata begitu, karena sebenarnya aku niat banget untuk mengubah hidupku, Tapi, begitulah... selalu ga kesampean, Menurutmu, apa yang sebaiknya aku lakukan?
Pertama-tama, aku perlu berdoa agar Tuhan menguduskan waktu-waktuku. Kedua, aku perlu punya jadwal yang tetap dan teratur. Misalnya: Setiap pagi, aku akan menggunakan 10-15 menit untuk  baca-doa, lalu setiap pulang sekolah, selesai makan, aku akan menyisihkan 1/2 jam untuk membaca alkitab dan berdoa. Setelah itu, aku akan mengatur tas sekolahku, buat PR, istirahat 1 jam, belajar, membereskan kamar, membatu mamaku, dll.
Ketiga, aku perlu mengikuti jadwal itu dengan disiplin, Di jam membaca Alkitab dan berdoa, aku tidak akan menerima telpon atau mengerkan yang lain, demikian juga di jam belajar.
Keempat, aku perlu menggunakan setiap kesempatan yang Tuhan berikan. Kesempatan untuk belajar, kesempatan untuk berbakti pada orang tuaku dan keluargaku, kesempatan untuk berbuat baik, kesempatan untuk mengampuni, dll.
SEEKers, iblis itu licik. Ia ingin kamu menjadi anak yang tidak berguna, karena itu ia tidak rela jika kamu bisa menggunakan waktu dan kesempatan yang ada dengan baik, Ia lebih senang kalau waktu-waktumu hilang dan tidak dihitung di hadapan Tuhan, Ia bukan hanya akan terus-menerus mengganggu dan merusak jadwal yang sudah kamu tetapkan. ia juga akan membuat semua kesempatan yang kamu punya hilang.
Itulah sebabnya, kamu perlu berdoa dan berusaha keras untuk disiplin, maka waktu-waktumu akan terhitung.

Doa:
Tuhan Yesus, kuduskanlah waktu-waktuku. ya Tuhan Yesus, tolonglah aku bisa mengikuti jadwalku dengan disiplin dan menggunakan setiap kesempatan yang Kauberikan.

SERI 1-S2-B03-M1-H1-Kuberiakn Waktuku(1)

Garis Besar Minggu 1 - Kuberikan Waktuku(1)

Garis Besar Minggu 1
Ayat :
Mazmur 90:12
Ajarlah kamiu menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana

Galatia 6:10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Garis Besar:
I.    Hari-hari kita
      A. Ada yang dihitung Tuhan - Set dan Keturunannya.
           1. Diperkenan Tuhan.
           2. Hidup bersama Tuhan dan untuk Tuhan
               a. Perlu berdoa.
               b. Perlu membuat jadwal.
               c. Perlu  disiplin mengikuti Jadwal.
               d. Menggunakan setiap kesempatan yang ada.
      B. Ada yang tidak dihitung Tuhan - Kain dan keturunannya
           1. Memberontak kepada Tuhan.
           2. Tidak peduli pada Tuhan
           3. Tidak bertobat dan menjauhi Tuhan.
II. Kesempatan
     A. Ada di dalam waktu.
          1. Setiap hari selalu ada kesempatan.
          2. Tidak ada hari tanpa kesempatan.
     B. Diberikan oleh Tuhan
          1. Tuhan memandang penting kesempatan.
          2. Tuhan mau kita menggunakan kesempatan-kesempatan itu.
     C. Perlu direbut.
          1. Tidak mengasihani diri sendiri dengan terlalu banyak rileks
          2. Tidak menghambur-hamburkannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
          3. Melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk hari ini, kelak, bahkan selamanya.
III. Macam-macam kesempatan.
      A. Kesempatan belajar.
          1. Menyerap seluruh pengetahuan yang diperlukan.
          2. Persiapan untuk dipakai Tuhan secara besar-besaran, baik di dunia pekerjaan maupun di dalam gereja.
      B. Kesempatan berbakti
          1. Tidak melawan
          2. Tidak marah-marah.
          3. Tidak berkata kasar.
      C. Kesempatan berbuat baik.
          1. Tindakan.
          2. Sedekah
          3. Perkataan.
       D. Kesempatan Mengampuni.
          1. Agar mendapatkan pengampunan Tuhan
          2. Mendapatkan kelegaan, damai, dan sukacita.


Bahan Diskusi.
1. Apa yang mesti kulakukan jika aku sangat malas dan sangat tidak disiplin mengikuti jadwalku?
2. Apakah bisa dipastikan bahwa orang yang rajin belajar pasti sukses di dunia pekerjaan maupun di gereja?
3. Bukankah 12 murid Tuhan Yesus juga tidak berpendidikan tunggi, mengapa aku harus belajar dengan rajin agar bisa dipakai Tuhan?
4. Bagaimana cara terbaik menggunakan kesempatan untuk berbakti pada orang tuaku dan keluargaku? Apa saja contohnya?

K-SERI 1-S2-B03-M1

Sabtu, 21 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 4 - Sabtu

Berdamai dan Mengampuni

Matius 5:23-24
Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

Renungan:
Selain mengaku dosa kita juga perlu berdamai. Apakah beda antara mengaku dosa dan berdamai? <Mengaku dosa kepada orang berarti kita telah berdosa kepada seseorang, lalu minta maaf kepadanya, Berdamai dengan orang berarti orang lain membenci kita, maka kita pergi berdamai dengannya.>
Memang mengaku dosa dan berdamai itu sangat dekat dan bergandengan. Karena kalu kita berdosa kepada orang, orang akan menyalahkan kita, jadi kita perlu pergi kepada orang itu, di samping minta maaf, juga berdamai dengannya.
Tetapi, adakalanya kita tidak berdosa kepada orang, tetapi mereka menyalahkan kita, menghadapi kasus seperti ini, kita mungkin tidak perlu mengaku dosa kepadanya, mungkin tidak perlu minta maaf kepadanya, tetapi perlu berdamai.
Kita perlu berdamai sampai kita dengan orang lain, atau orang lain dengan kita, tidak ada masalah. Dengan demikian ketika datang pada Tuhan (mempersembahkan persembahkan yang dibicarakan di Kitab Matius 5), kita bisa datang dengan leluasa tanpa halangan.
Lalu bagaimana jika kesalahan orang lain itu kepadami lebih besar dari kesalahanmu kepadanya? Masih perlukah kami meminta maaf?
Perhitungan rohani tidak sama dengan perhitungan bank. Perhitungan di bank ada kredit, debet, dan saldo, tetapi perhitungan rohani hanya ada satu kolom, yaitu debet.
Tidak peduli berapa banyaknya kesalahan orang itu kepadamu, asalkan kamu punya kesalahan kepada orang itu, kamu harus membereskannya.
Misalkan aku mencuri pensil orang, dan orang itu mencuri sepedaku. Aku dan orang itu masing-masing tau apa yang telah kamu curi. Tetapi pada suatu hari, hati nuraniku berfungsi, mengatakan,  "Kamu harus membereskan urusan pencurian itu."
Tentu saja, jika aku menghitung dengan perhitungan bank, aku akan beralasan, "Harga pensil ini cuma Rp. 10.000,00 sedangkan harga sepedaku itu lebih dari Rp. 1.000.000,00 jadi orang itu masih berhutang padaku lebih dari Rp. 990.000,00-
Menurutmu, masih perlukah aku meminta maaf pada orang itu dan mengembalikan pensil itu? <Perlu!> Itulah perhitungan rohani.
Tidak peduli berapa hutang orang lain padamu, kamu tetap perlu membereskan hutangmu pada orang itu. Kamu bahkan masih perlu meminta maaf dan berdamai dengannya. Dan saat kamu meminta maaf, kamu tidak boleh mengucapkan sepatah kata pun mengenai sepedamu. Hanya Roh Kudus yang berhak mengatakan sesuatu pada temanmu itu.
Itulah yang dimaksud dengan perhitungan rohani yang hanya ada 1 kolom, yaitu kolom debet.
SEEKers, selain mengaku dosa, meminta maaf, dan berdamai, ada hal penting yang juga perlu kita perhatikan, yaitu mengampuni atau memaafkan orang yang mengaku dosa kepada kita atau orang yang ingin berdamai dengan kita.
Tetapi ternyata mengampuni orangitu juga tidak gampang. Itulah sebabnya Tuhan juga dengan tegas mengatakan bahwa jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.
SEEKers, aku merasa semua itu tidak ada yang gampang, baik mengaku dosa, meminta maaf, berdamai, dan mengampuni. Aku perlu bantuan Tuhan, karena itu aku harus menjadi orang yang banyak ngobrol dengan Tuhan, baca-doa, dan membaca Alkitab.

Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk berani mengaku dosa, meminta maaf, dan berdamai. Tolonglah aku juga agar bisa mengampuni. Ya Tuhan Yesus, aku rindu bertumbuh jadi orang Kristen yang sehat dan normal, yang bisa menjadi saluran berkat-Mu.

SERI 1-S2-B02-M4-H7-Mengaku Dosa

Jumat, 20 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 4 - Jumat

Menjaga Hati Nurani

I Timotius 1:3
Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni

Renungan:
SEEKers, aku mau belajar lebih banyak mengaku dosa daripada menyalahkan orang lain.
Tapi sikap seperti apakah yang diperkukan untuk mengaku dosa? Apakah asal mengaku? <Jangan jadi "To-Mat", artinya hari ini tobat, besok kumat.">
Mengaku dosa adalah hal yang sangat serius. Mengaku dosa berarti memihak kepada Tuhan dan menghakimi dosa sebagai dosa.
Begitu berbuat dosa, berarti aku memihak kepada dosa dan meninggalakn Tuhan. Dan pada saat aku memihak kepada dosa, aku tidak mungkin memihak kepada Tuhan.
Seringkali kita tidak memihak kepada Tuhan, malahan memihak kepada dosa. Kita memberi dosa sebuah nama yang baik. Bohong kita beri nama "Cuma Bicarain Sebagian Aja". Mencuri kita nama "Pinjam Sebentar". Gosip kita beri nama "Pengen Tahu Aja". Dusta kita beri nama "Kelebihan Bicara". Itu berarti kita tidak rela menghakimi dosa sebagai DOSA.
Alangkah perlunya kita memihak kepada Tuhan dan menghakimi dosa sebagai dosa. Jika kita punya sikap seperti ini maka pengakuan dosa kita pasti serius dan kita tidak lagi jadi "To-Mat".
Semakin serius kita mengaku dosa dan menghakimi dosa, semakin murni hati nurani kita.
Tim Shutt adalah kepala crew untuk pengemudi bernama Mike McLaughlin di balapan mobil NASCAR.
Dalam rangka menyiapkan pertandingan di Talladega, Alabama, ia tergoda untuk memasang alat yang tidak sah.
Pagi itu, ketika Mike McLaughlin sedah berlatih, Tim berkata, "Jika latihan kita hari ini tidak bagus, saya akan menambahkan alat ini ke mobil."
Tetapi, ketika ia tengah memasang alat itu, sebuah ayat terlintas dalam benaknya, "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya."
Shutt segera berdoa, "Tuhan, aku menyerahkan semuanya kepada-Mu." Ia tidak jadi memasang alat itu.
Ketika Mike McLaughlin menang, hal pertama yang melintas di pikiran Shutt adalah ayat itu, Ia berkata, "Tuhan ingin menunjukkan diri-Nya kepada saya."
Begitu Shutt mendapatkan Firman Tuhan, ia tahu bahwa apa yang dilakukannya adalah dosa. ia langsung menghakimi dosa sebagai dosa dan memihak kepada Tuhan. Ia tidak beralasan, "Tuhan, kelompok-kelompok yang lain pasti juga begitu, malah ada yang lebih parah."
Martin Luther King, Jr. Pernah berkata, "Hati yang pengecut bertanya, apakah aman? Hati yang kompromi bertanya, apakah populer? hati nurani bertanya, apakah itu benar?"
Beberapa tahun yang lalu, ada seorang hamba Tuhan yang pindah ke Houston, Texas. Ia mencoba naik bis dari rumahnya ke pusat kota. Ketika duduk, ia menyadari bahwa sopir bis memberinya uang kembalian lebih, memang cuma lebih sedikit saja, tidak begitu berarti.
Hamba Tuhan itu mulai mempertimbangkan apa yang sebaiknya ia lakukan, mengembalikan uang yang tidak seberapa itu, karena hati nuraninya tidak akan membenarkannya untuk menyimpan bagian yang bukan miliknya, atau mendiamkannya saja, toh jumlahnya kecil sekali dan hampir tidak berarti.
Ketika ia hendak turun dari bis, ia berhenti sebentar di pintu lalu mengembalikan uang yang lebih itu kepada sopir bis.
Sopir bis itu tersenyum dan berkata, "Bukankah kamu ada hamba Tuhan yang baru di kota ini? Akhir-akhir ini aku ingin pergi beribadah cuma masih bingung. Lalu aku ingin mengetes apa yang akan kamu lakukan jika aku memberimu uang kembalian lebih."
SEEKers, kalau saja hamba Tuhan itu tidak menjaga hati nuraninya murni, ia akan menjual Tuhan dengan harga yang sangat tidak berarti.

Doa:
Tuhan Yesus, bantulah aku menghakimi dosa sebagai dosa dan menjaga hati nuraniku murni.

SERI 1-S2-B02-M4-H6-Mengaku Dosa

Kamis, 19 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 4 - Kamis

Semakin Bertumbuh

Bilangan 5:7
Maka haruslah ia mengakui dosa yang telah dilakukannya itu.

Renungan:
Dia Tahun 1977, Menara New York's Citicorp selesai dibangun. Bangunan yang terdiri dari 59 lantai ini disambut dan dikenal karena keanggunan teknisnya.
Insiyur yang merancang bangunan yang terbuat dari baja itu adalah William J. LeMessurier.
Satu tahun setelah menara itu dibuka, LeMessurier baru menyadari sesuatu yang mengerikan. Menara Citicorp ada cacatnya. Tanpa seijinnya, selama pembangunan, Baja-baja itu disambung dengan mur (ini adalah praktek yang umum), tetapi pembuatan yang demikian tidak sekuat jika baja itu dilas.
Masalah mur-mur itu menjadi lebih serius lagi karena LeMessureier tidak memperhitungkan kemungkinan adanya kekuatan ekstra dari angin yang arahnya tidak tegak lurus.
Sekarang ia baru menyadari bahwa kekuatan angin tersebut bisa melonggarkan mur-mur penting, dan angin tersebut setiap 16 tahun di kota New york.
LeMessurier mempertimbangkan konsekuensi yang ada. Jika ia membeberkan kesalannya ia bisa saja dituntut atau menjadi bangkrut, dan malu, Tetapi jika ia diam saja, kesalahan ini bisa membunuh banyak jiwa. Jadi ia harus melakukan yang seharusnya.
Ia memberi tahu orang-orang yang bersangkutan. Setelah memberi tahu seluruh kota dan ketua-ketua, mereka mengerkan pengelasan di tempat-tempat penting selama 3 bulan dan menghabiskan biaya berjuta-juta dolar.
Orang duniapun harus berani mengakui kesalahannya agar tidak menanggung akibat yang lebih buruk.
karir LeMessurier tidak hancur, tetapi malah menanjak. seorang Insinyur mengahrgai LeMessurier yang berani berkata, "Aku punya masalah; aku yang membuat masalah; aku akan perbaiki masalah itu."
Tidaka ada orang Kristen yang tidak mengaku dosa kepada Tuhan dan tidak menanggulangi dosa di hadapan manusia, yang bisa memiliki kemajuan rohani.
Duli disuatu tempat di Inggris diadakan suatu ibadah kebangunan roahni. Ada seorang bertanya kepada pemimpin ibadah, "Aku harus bagaiman baru bisa bertumbuh?"
Pemimpin ibadah itu menjawab, "Sudah berapa lama Anda tidak mengaku dosa kepada Orang?"
Pada mulanya ia heran mendengarkan pertanyaan itu. Apa sangkut pautnya mengaku dosa kepada orang dengan pertumbuhan rohani? Apakah mengaku dosa kepada orang bisa membuat seorang Kristen Bertumbuh?
Di kemudia hari, ia baru menyadari bahwa mengaku dosa kepada orang tidak saja membuat seorang Kristen bertumbuh, tetapi juga merupakan syarat utama pertumbuhana rohani orang Kristen.
Seekers, orang Kristen yang tidak pernah mengaku dosa kepada orang, pasti tidak bertumbuh! Seberapa banyak pertumbuhanmu, tergantung seberapa banyak pengakuan dosamu kepada orang.
Pengakuan dosamu sebanding dengan pertumbuhan rohanimu, juga saling mempengaruhi. Jadi bukan cuma pengakuan dosa yang membuat kita bertumbuh, tetapi pertumbuhan kita juga menuntut kita untuk mengaku dosa.
Kalau kita ada orang Kristen yang terus-menerus bertumbuh, tentunya kita adalah orang Kristen yang sering mengaku dosa kepada orang.
Tidak saja demikian, mengaku dosa kepada orang juga membuat roh kita bebas, bangkit, kuat dan lincah, Kalau kamu merasa rohmu tidak bebas, ada gejala layu, lemah, tenggelam, itu saatnya mengaku dosa kepada orang.

Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih telah mengingatkan aku untuk mengaku dosa agar aku bertumbuh Berilah aku kekuatan dan keberanian untuk mengakui dosa-dosaku dengan tuntas.

SERI 1-S2-B02-M5-H5-Mengaku Dosa

PP Arus Hayat Remaja Minggu 4 - Rabu

Menghadapi Konesekuensinya

Mazmur 32:3
Selama aku berdiam diri (tidak mengaku dosa-red) tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari.

Renungan:
Dosa yang kita lakukan, kebanyakan berdosa kepada manusia. Karena itu, mengaku dosa kepada Tuhan saja tidak cukup, kita juga perlu mengaku dosa kepada manusia.
Kapan saja kamu mengaku dosa, Tuhan pasti mengampuni dosamu, tetapi Tuhan Tidak bisa mewakili orang yang kepadanya kamu bersalah untuk mengampuni kamu. Itulah sebabnya kamu masih perlu mengaku dosa kepada manusia.
Ada seorang anak yang berusia 12 tahun. Empat tahun yang lalu, ketika ia berusia 8 tahun, ia melihat teman-temanya membeli permen di pintu gerbang sekolah. Ia ingin beli juga tapi tidak punya uang. Lalu ia teringat bahwa di meja gurunya tergeletak uang 6 dollar.
Ia segera mengintip ruangan gurunya, ternyata kosong, maka Ia mengambil uang itu, dan membli beberapa permen.
Sekarang setelah 4 tahun, ia merasa bersalah karena mencuri uang itu dan ia ingin meminta uang 6 dollar.
Kakaknya bertanya, untuk apakah uang itu? tetapi ia tidak mau menjawab. Ia hanya memohon agar kakaknya memberinya uang itu karena ia sangat memerlukannya.
Setelah memberikan uang kakanya membututi adiknya untuk melihat apa yang dilakukannya terhadap uang itu.
Sang adik menghadap gurunya dan berkata, "empat tahun yang lalu, aku mengambil uang 6 dollar, dari meja Anda untuk membeli permen. sekarang, aku ingin mengembalikan uang itu."
Anak itu sungguh luar biasa. Ia megikuti terang dan pimpinan yang ada di hati nuraninya. Jika Ia berbuat demikian terus, ia akan menjadi orang Kristen yang sehat dan penuh sukacita.
Rasa dosa itu sama dengan rasa neraka. Hanya orang yang mengakui dosanya yang akan mendapatkan rahmat. Dan hanya orang yang mengakui dosanya yang akan mendapatkan damai sejahtera dan sukacita yang meluap.
Watchman Nee, seorang hamba Tuhan, pernah punya pengalaman menarik. Dulu, saat sekolah ia selalu meraih nilai bagus kecuali untuk mata pelajaran "Alkitab". Akhirnya, Ia memutuskan untuk membuat contekan saat ujian. Ia menulisi lengannya dengan ayat-ayat alkitab yang dianggapanya penting. lalu memakai baju lengan panjang untuk menutupinya walaupun begitu, nialinya masih tidak terlalu bagus juga.
Suatu hari, ia menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Tuhan meneranginya dan ia merasa bersalah atas kejadian itu. Ia ingin mengakuinya, tetapi taku dianggap semua niali baik yang alin juga adalah hasil contekan. Dan ia juga takut dikeluarkan dari sekolah karena aturan sekolah menetapkan untuk mengeluarkan murid yang ketahuan menyontek.
Ia sungguh-sungguh menderita sejangka waktu. Akhirnya, ia tidak tahan lagi, Ia menulis surat mengaku salah kepada kepala sekolah.
Watchman Nee dipanggil kepala sekolah, dan kepalka sekolah itu mengatakan bahwa ia mewakili sekolah memaafkannya.
Seekers, mengaku dosa itu adalah keharusan. jika satu dosa tidak diakui, dosa itu akan mengikuti seumur hidupmu. Dosa yang kamu perbuat tidak akan berdiam diri, ia tidak akan menjauhimu, sebalikknya akan terus mengejarmu, mengikutimu. Aku mau belajar seperti Watchman Nee, belajar bukan hanya mengaku dosa di hadapan Tuhan, tetapi juga di hadapan manusia.

Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah aku agar tidak mempertahankan dosaku. Buatlah aku punya keberanian untuk mengaku dosa.

SERI 1-s2-B02-M4-H4-Mengaku dosa

Rabu, 18 Agustus 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 4 - Selasa

Tuhan Melupakan

Yesaya 1:18
Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

Renungan:
Herbert Hoover pernah menjadi presiden Amerika Serikat. Lalu namanya juga pernah dijadikan nama sebuah pemukiman kumuh, yaitu Hooversvilles. Tahukah kamu mengapa? <Karena banyak orang tidak bisa melupakan dan memaafkan kesalah presiden tersebut.>
Pada masa Depresi Hebat (Great Depression), banyak orang di Amerika Serikat tinggal di pemukiman-pemukiman kumuh yang terbuat dari papan triples, terpal, dan selimut. Semua itu terjadi karena kekacauan ekonomi di masa pemerintahan Presiden Hebert Hoover. Pasar Saham terpuruk di bulan oktober 1929, lalu semua situasi berjalan di luar kendali Presiden Hoover.
Padahal sebenarnya ia adalah seorang yang baik dan pandai. Banyak catatan kerja yang menunjukkan kesuksesannya sebelum menjadi presiden maupun selama menjadi presiden sebelum kejadian buruk itu.
Namun, rupanya sulit sekali bagi rakyat Amerika untuk melupakan kegagalan presiden Hoover karena situasi saat itu memang benar-benar kacau dan menyedihkan.
Syukurlah Tuhan kita tidak demikian. Kapan saja kamu mengakui dosamu, Tuhan segera mengampuni dan melupakannya.
Aku jadi teringat dengan tombol "undo" di komputer, Alangkah senangnya jika setelah melalukan kesalahan, aku bisa membatalkan semua kesalahanku itu dengan menekan "undo".
Banyak orang mengira bahwa berbuat dosa itu seperti orang salah tulis, dan mengapuni dosa seperti menutupi tulisan yang salah itu, tapi di sana masih tertinggal bekasnya.
SEEKers, kamu perlu tahum pengampunan Tuhan bukanlah demikian. Darah Tuhan Yesus mencuci bersih dosa-dosamu. Apakah artinya mencuci bersih? <Mencuci bersih berarti mencuci hingga sedikit pun tidak ada noda lagi.>
Kita Yesaya 1:18 megatakan, " Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."
Jadi, jangan ragu-ragu mengaku dosa. Tidak ada dosa yang rtelalu kecil, terlalu remeh, atau terlalu besar sehingga tidak diampuni Tuhan. Asal kamu mengakui dosamu dengan sungguh-sungguh, Tuhan pasti segera mengampuni dan melupakannya.
Percayalah, hati Tuhan yang mau mengampuni dosamu, melebihi hatimu yang ingin mendapatkan pengampunan dosa.
Kisah "Anak yang Hilang" dalam Kita Lukas 15 membuktikan hal itu semua anak SD hafal cerita ini. Kisah ini menggambarkan hati Tuhan, hati Bapa yang di sorga, terhadap kita.
Ketika bapa dari anak yang hilang itu melihat anaknya dari jauh, ia segera berlari menyambut anak yang hilang itu. Bapak anak itu bukan menunggu, bukan berjalan cepat, tetapi berlari! Berjalan itu terlalu pelan baginya, karena itu ia berlari!
Begitu kamu datang pada Tuhan untuk mengakui dosa-dosamu, "Kaki!" pengampunan dosa Tuhan segera berlari menyongsong kamu.
Bukan cuma itu, begitu bertemu, bapa itu segera mencium dan memeluk. Luar biasa bukan?
Anak hilang itu sudah menyiapkan kata-kata pengakuan dosanya, penyesalannya, tetapi sebelum ia selesai mengutarakan semuanya, Bapanya telah memutus perkataannya. Bapanya sudah tidak tahan untuk segera mengampuni dan menyuruh hamba-hambanya mengambil jubah yang terbaik, cincin yang terbaik, sepatu yang terbaik, dan mengenakan kepadanya.
SEEKers, aku sangat terharu, karena hati Allah bapa kita di sorga yang rela mengampuni dosa kita, melebihi hati kita yang ingin mendapatkan pengampunan dosa. Jangan salah paham terhadap hati Tuhan. Yuk, kita segera mengaku dosa.

Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur punya Tuhan seperti Engkau yang ingin segera mengampuni dosa-dosaku. Aku tidak mau menutup-nutupi dosaku lagi. Aku mau belajar mengakuinya.

SERI 1-S2-B02-M4-H3-Mengaku Dosa