MEREBUT KESEMPATAN
Jeremiah 46:17
Sebutlah nama Firaun, raja Mesir: Tukang ribut yang membiarkan kesempatan berlalu.
Renungan:
Ada seorang pernah bercerita demikian : Ketika masih kecil, kira-kira umur 10 atau 11 tahun, aku menanam sebuah pohon pecan di ujung lapangan rumah lalu menunggu…
Menurut perhitunganku, 7 atau 8 tahun lagi pohon itu baru mulai menghasilkan pecan. Pada saat itu, aku sudah akan mulai kuliah.
Hari ini, pohon itu berdiri tegak, melinduni sebagian besar lapangan rumah kami dari sinar matahari yang terik.
Pohon itu akan terus bertumbuh dan menyediakan kerindangan dan keindahan selama berpuluh-puluh tahun kemudian.
Selain pohon itu, keluargaku juga menanam banyak bunga di halaman kami. Bunga-bunga yang kami tanam cepat berbunga, tetapi begitu musim gugur tiba, semuanya berakhir.
Kita sering tergoda untuk menanam yang gampang saja, seperti bunga, karena kita dapat mencium aromanya segera. Tetapi tantangan yang sesungguhnya dalam hidup ini adalah menanam pohon dan bukan hanya sembarang pohon, tetapi pohon yang besar, bertumbuh dengan lama dan yang hidup lama, yang akan memberikan manfaat pada banyak orang di generasi ini maupun di generasi-generasi yang akan datang.
SEEKers, setiap hari kamu dapat memilih bagaimana menginvestasikan waktumu. Memang waktu-waktu yang kamu punya seringkali dipakai untuk hal-hal yang menekan, yang harus dilakukan hari ini, segera, SEKARANG, tidak bisa ditunda lagi. Tetapi, ... perhatikanlah dengan waspada... hati-hati... Mengapa?
SEEKers, setiap hari kamu dapat memilih bagaimana menginvestasikan waktumu. Memang waktu-waktu yang kamu punya seringkali dipakai untuk hal-hal yang menekan, yang harus dilakukan hari ini, segera, SEKARANG, tidak bisa ditunda lagi. Tetapi, ... perhatikanlah dengan waspada... hati-hati... Mengapa?
Karena di tengah-tengah kesibukanmu itu, entah membuat PR, entah les, entah belajar untuk ulangan, entah mengerjakan tugas kelompok, entah membantu orang tua, kamu masih punya sedikit waktu dan kamu bisa memilih cara memakai waktumu itu. Itulah yang dinamakan kesempatan., Rebutlah kesempatan itu untuk menanam pohon.
Waktu-waktu itu bisa saja kamu pakai untuk sinetron-sinetron TV, atau menelusuri dunia internet, atau 1001 cara lainnya untuk menghabiskan waktu. Itu sama dengan menanam bunga, bisa kamu nikmati segera hasilnya dan menyenangkan, tetapi dengan cepat akan berlalu dan tidak ada yang mengenangnya. Hal itu juga tidak akan mendatangkan manfaat bagimu di waktu yang akan datang.
Karena itu, waktu-waktu yang kamu punya itu perlu dimustikakan untuk mengumpulkan harta yang sesungguhnya. Gunakanlah waktu-waktu itu dengan bijaksana untuk mengejar hal-hal yang mendatangkan manfaat di kemudian hari, dan bukan cuma manfaat setahun kemudian, bahkan berpuluh-puluh tahun kemudian atau selamanya.
SEEKers, aku melihat teman kakakku selalu menghafal kata-kata sulit dalam bahasa Inggris, Setiap hari ia pasti menghafal kata-kata baru. Ia melakukan hal ini sejak masih SD kelas 6.
Tidak aneh jika piala dan penghargaan yang diterimanya sangat banyak dan ia juga dengan mudah mendapatkan beasiswa untuk perguruan tingginya. Itulah yang dimaksud dengan menanam pohon.
SEEkers, bagaimana kalau kita bukan cuma menghafal kata-kata bahasa Inggris tetapi juga 1 ayat alkitab setiap hari? Yuk , kita mulai merebut kesempatan untuk menanam pohon. Manfaatnya pasti akan kita rasakan bahkan sampai selamanya.
Doa:
Tuhan Yesus, aku tidak mau waktu-waktuku hanya terpakai untuk santai dan rileks saja. Tolongkan aku, Tuhan. Kuduskan waktu-waktuku dan berilah aku teman yang bisa saling mengingatkan aga kami menanam pohon dan bukan cuma bunga
SERI 1-S2-B03-M1-H3-Kuberikan Waktuku(1)
Good, moga makin banyak orang yang semakin mengejar kesempatan.
BalasHapus