Senin, 06 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Senin

Syarat bagi Mataku
Ayub 31:1
Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
Renungan:
Film dan majalah porno, komik berunsur pornografi, gambar panjangan toko pakaian dalam, foto-foto syur di internet, semuanya itu perlu kamu jauhi, SEEKers!
Jangan bilang bahwa semua itu wajar. Jangan bilang bahwa itu sudah umum dan biasa. Jangan bilang bahwa aturan itu kono, kolot, sudah tidak pada zamanya, aneh, lucu, atau mengada-ada.
SEEKers, walaupun smua remaja di seluruh dunia melihatnya, kamu jangan melihatnya. Walaupun sudah sangat umum dan biasa bagi banyak orang, bagimu tetap terlarang. Mengapa?
Di zaman yang bobrok ini, yang terlarang dibuat jadi umum dan biasa. Yang berdosa dibuat menjadi wajar saja. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita bukanlah bagian dari dunia yang bobrok dan bejad. Karena itu kita perlu hati-hati dengan apa yang kita lihat.
Ayub memberikan teladan yang sangat baik. Ia berkata, bahwa ia telah menetapkan syarat bagi matanya (Ay. 31:1). Menetapkan syarat berarti membuat peraturan. Ayub membuat peraturan bahwa matanya tidak akan melihat hal-hal yang dosa.
Ayub menyaring segala hal yang dilihat matanya. Semua yang dosa. Semua yang kotor, tidak ia lihat. Karena ia telah membuat peraturan bagi matanya.
Ayub berkata, “Masakan aku memperhatikan anak dara?” Artinya ia tidak mau memperhatikan atau melihat seorang gadis dengan nafsu.
SEEKers, yuk kita juga buat peraturan untuk mata kita.
Kalau aku melihat temanku memakai baju yang pendek dan terbuka, aku akan menghindarinya. Tidak ngobrol, tidak melihat, dan tidak dekat dengannya.
Di mall, di jalan, di mall saja. Kalau ada orang berpakaian sexy, aku mau menghindarinya. Semua foto, pajangan, gambar yang membuat pikiranku terganggu, juga perlu aku hindari.
Game, link-link di internet yang mengarah ke hal-hal dosa-dosa tidak perlu dilihat.
Tahukah kamu kalau Raja Daud pernah jatuh dalam dosa perzinahan? Itu semua gara-gara matanya melihat Batsyeba yang sedang mandi.
Apa yang dilihat Raja Daud membangkitkan dosa di dalam dirinya sehingga ia berani melakukan perbuatan yang sangat dibenci Tuhan.
Gara-gara apa yang dilihatnya, Daud melakukan sesuatu yang mengerikan. Apa itu?
Bisakah kamu banyangkan, seorang yanb begitu berkenan di hadapan Tuhan seperti Daud, akhirnya jatuh ke dalam dosa yang begitu jahat, hanya karena matanya melihat sesuatu yang tidak boleh dilihatnya?
Karena Raja Daud membiarkan matanya melihat apa yang tidak boleh dilihat, maka dosa yang begitu mengerikan pun berani ia lakukan. Seolah-olah tidak ada Tuhan yang melihatnya.
Karena perbuatannya itu, Daud menerima teguran keras dan penghukuman dari Tuhan. Karena itu, kita perlu member peraturan untuk mata kita.
Aku pernah melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. Dan begitu aku melihatnya, aku sulit belajar karena pikiranku tidak bisa lagi konsentrasi pada pelajaran. Pikiranku melayang-layang, membayangkan lagi apa yang aku lihat. Hal itu berlangsung selama berminggu-minggu bahkan sampai sekarang kadang-kadang hal itu masih terlintas di pikiranku. Alangkah perlunya kita menetapkan syarat atau peraturan untuk mata kita.
DOA:
Tuhan Yesus, mohon Engkau menjaga mataku agar tidak melihat hal-hal yang tidak perlu. Aku tidak mau hati dan pikiranku terpengaruh hal-hal yang buruk, gelap, dan jahat.
SERI 1-S2-B03-M3-H2-Kuberikan Mataku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar