Mazmur 84:2-3
Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesata alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelantaran-pelantaran Tuhan
Renungan:
Di hari Minggu, ketika mengintip kelas Pelopor (balita) di ibadah anak, aku melihat seorang anak kecil yang sangat gembira ketika membuka pintu kelas. Ia melompat-lompat senang. Ia memeluk Gembala Anak di kelas itu dan berkata, "Yuk, kita mulai pestanya."
Mamanya bila bahwa ia akan menangis keras-keras kalau sampai papa mamanya ada acara sehingga tidak bisa mengantarkannya ke ibadah anak.
SEEKers, aku merasa terharu lalu aku bertanya pada diriku sendiri, "Apakah aku merasasenang setiap kali hendak beribadah? Apakah aku merasa seperti hendak pergi ke pesta indah?" Aku bertobat dan mohon Tuhan memberiku hati seperti anak kecil itu - tidak mau kehilangan satu kali pun kesempatan untuk beribadah.
Keinginan atau kerinduan dan rasa senang karena akan pergi beribadah adalah alat ukur untuk suhu rohani kita.
jika rasanya tidak begitu semangat, tidak begitu ingin, biasa-biasa saja saat akan pergi beribadah, itu berarti kita sedang bertobat, mohon belas kasih Tuhan.
Di Alkitab, salah satu anak Korah menuliskan isi hatinya, "Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan (Mzm 84:2-3);" Ia percaya bahwa 1 hari di pelataran Tuhan itu jauh lebih baik daripada 1000 hari di tempat lain (ay. 10)
Kondisi yang sehat adalah seperti anak kecil tadi atau seperti anak Korah itu. Jiwanya hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan. Ia memilih 1 hari di pelataran Tuhan daripada 1000 hari di tempat lain.
Ketika Tuhan Yeusus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah mereka di sebuah kampung. Lalu, seorang perempuan bernama Marta menerima mereka di rumahnya.
Tuhan Yesus sudah ada di rumah Marta, itu pasti kesempatan yang langka, bukan? Jika kamu jadi Marta, apa yang akan kamu lakukan?
Apakah kamu akan meninggalkan Tuhan Yesus sendirian di ruang tamu sementara kamu sibuk memasak, menyiapkan makan untuk Tuhan Yesus? Atau kamu justru tidak mau pergi dari hadapan Tuhan Yesus, karena kamu ingin terus-menerus mendengarkan perkataan-Nya?
Ternyata Marta tidak bisa menggunakan kesempatan dengan baik. Ia sibuk. Sibuk dengan banyak urusan untuk melayani Tuhan.
Marta mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya.
Tahukah kamu apa yang dikatakan Tuhan?
Meskipun Marta memiliki kesempatan indah bersama Tuhan Yesus, tapi ia dengan gampang disimpangkan oleh banyaknya kesibukan. Aneh sekali bukan? tapi justru itulah yang sering aku lakukan. Aku punya banyak sekali urusan, kesibukan, yang membuat aku tidak sempat datang pada Tuhan dan berbincang-bincang dengan-Nya, walaupun Dia sudah sangat dekat denganku.
SEEKers, saat ini juga aku langsung meluangkan waktu untuk datang pada Tuhan dan aku mau melupakan urusan apa pun hingga percapakanku dengan Tuhan tidak terganggun sama sekali.
Tahukan kamu, begitu aku meluangkan waktu untuk datang pada Tuhan, aku segera dikenyangkan, disegarkan, dan diperbarui. Haleluya!
Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku hati yang terus merindukan Engkau, senang jika bisa datang pada-Mu, entah melalui ibadah di Hari Minggu, entah melalui ngobrol dengan-Mu setiap saat.
SERI 1 -S2-B03-M2-H4-Kuberikan Waktuku(2)
Dear Limming hui,
BalasHapusbgmn caranya langganan via email utk arus hayat remaja?jika belum ada apa bs usul jg ada sprt hal nya arus hayat umum. Mengingat remaja sekarang sdh bnyk memiliki black berry.
Thanks
Fatra