Rabu, 08 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Kamis

Mata Merpati
Kidung Agung 1:15
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.

Renungan:
Ada seorang wanita tua yang pergi ke took perlengkapan mobil. Ia meminta “tutup 710”. Pelayan-pelayan took itu bingung, “apa itu tutup 710”?
Wanita tua itu berkata, “itu lho, yang ada di atas mesinnya, punya saya hilang, jadi perlu yang baru.”
“Mobil apa?” Tanya mereka. Wanita itu menyebutkan nama sebuah mobil, tetapi pelayan toko masih bingung juga.
“Baiklah, sebesar apa barangnya?” Tanya mereka. Wanita itu membuat lingkaran dengan tangannya berdiameter 3,5 inci.
Sebenarnya untuk apakah ‘tutup 710’ itu? Tanya mereka. Wanita itu berkata, “Saya juga tidak tahum tapi barang itu selalu ada di sana dan sekarang hilang.”
Salah satu pelayanan toko itu memberinya kertas dan memintanya untuk mengambarkannya. Jadi ia membuat sebuah lingkarang berdiameter 3,5 inci dan di tengahnya ia tulis 710.
Para pelayan yang melihat gambar iitu dari arah berlawanan langsung tertawa terbahak-bahak.
Akhirnya, salah seorang dari mereka berkata, “Sepertinya yang Anda cari adalah tutup OIL atau oli (istilah yang biasa kita pakai)”
Wanita itu berkata, “Apa pun namanya, saya tidak peduli, pokoknya saya mau “tutup 710” itu dan saya tidak merasa ada yang lucu.”
Cara pandang oranglah yang membuat segala sesuatu terlihat berbeda. Dan kita hidup di dunia yang melihat segala sesuatu secara terbalik.
Kitab Yesaya 5:20 mengatakan, “Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang mejadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis, dan manis menjadi pahit.”
Dunia melihat hal-hal materi dan menyebutnya “sangat berharga.” Dunia melihat dosa dan imoralitas dan menyebutnya “fun.” Dunia melihat dusta dan menyebutnya “siasat jitu”. Semua itu bisa membingungkan kecuali kita menyadari bahwa kita harus melihatnya dari sudut pandang kekekalan.
SEEKers, cara pandang kita harus benar. Lalu bagaimana kita bisa punya cara pandang yang benar? Apa maksudnya mata merpati? Mata merpati adalah mata yang hanya dapat melihat ke satu hal dalam satu waktu. Mata merpati tidak bisa melihat 2 benda sekaligus.
Tuhan Yesus pernah berkata, “mata adalah pelita Tubuh. Jika matamu baik (tunggal – terjemahan yang benar), teranglah seluruh tubuhmu.” (Mat 6:22).
Mata tunggal adalah mata yang hanya focus kepada satu hal saja. Selanjutnya Tuhan berkata, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan… Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon” (ay. 24).
SEEKers, maksud Tuhan disini adalah kita seharusnya memiliki mata yang tunggal terhadap Tuhan, mata yang hanya memandang Tuhan, dan bukan yang lain; mata yang hanya mengabdi kepada satu tuan saja, yaitu Tuhan Yesus.
Jika mata kita hanya tertuju kepada Tuhan, maka kita akan memandang segala sesuatu dengan benar. Kita tidak akan mudah tertipu dengan hal-hal yang dipandang dunia secara terbalik.

DOA:
Tuhan Yesus, dapatkan mataku hanya memandang pada-Mu
SERI 1-S2-B03-M3-H4-Kuberikan Mataku

Selasa, 07 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Selasa

Kejelekan Orang Lain
Matius 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Renungan:
“Ihhhh!!!! Cari muka!”
“Dasar tukang gossip!”
“Dasar Pelit! Sok Pinter!
“Psstt!!!.... Dia kan dulu orangnya ga bener….”
Perkataan yang sering kita dengar, bukan? Aku bahkan sering ngomong seperti itu.
Itu berarti kita melihat kejelekan orang lain tetapi tidak melihat kejelekan diri sendiri. Tuhan Yesus berkata, “Jangan kamu menghakimi supaya kamu tidak dihakimi.” Lalu Tuhan menunjukkan alasannya mengapa menghakimi orang lain itu sungguh tidak pada tempatnya. Dia berkata, “Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
TIdak perlu diragukan bahwa kita punya balok di mata kita. Mengapa? Bisa melihat selumbar yang sangat kecil di mata orang lain, berarti diri sendiri pernah melakukan kesalahan yang sama. Kalau kamu tidak punya pengalaman yang sama, bagaimana kamu bisa mengenalinya dengan gampang? Ada pepatah mengatakan: “Untuk menangkap maling, gunakan ex-maling.”
Itulah yang dimaksud Tuhan. Kita tidak pantas menghakimi kejelekan orang lain karena kita pun punya kejelekan yang sama bahkan ada kejelekan lain juga.
Di Alkitab, ada kisah seorang yang lumpuh bernama Mefiboset. Meskipun Mefiboset lumpuh, raja Daud tetap membelaskasihaninya. Kitab 2 Samuel 8:11 mencatat bahwa Daud menyuruh Mefiboset yang lumpuh itu makan semeja dengannya seperti anaknya sendiri.
Ketika sedang makan, seakan-akan Mefiboset adalah orang biasa yang tidak lumpuh, karena kaki lumpuhnya tertutup di bawah meja.
SEEKers, sebenarnya Mefiboset itu seperti kita, sedangkan raja Daud itu seperti Tuhan Yesus. Kita ini seperti orang yang lumpuh karena banyak dosa, banyak kejelekan, dan tidak enak dipandang. Tetapi bagaimanapun juga, kita diterima oleh Tuhan Yesus. Bukan itu saja, di hadapan Tuhan, kejelekan kita sudah tidak kelihatan lagi. Begitu menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, Tuhan Yesus sudah tidak melihat ‘kaki lumpuh’ kita.
Kalau kejelekan kita sudah tidak lagi oleh Tuhan, mengapa kita masih melihat kejelekan orang lain?
Dulu ada seorang tua yang bijaksana. Ia suka duduk dekat pom bensin dan menyalami pengemudi-pengemudi motor yang melewati kota kecil itu.
Suatu hari, cucu perempuannya duduk menemaninya. Pada saat itu, ada orang bertanya, “Seperti apakah kota ini?”
Sang kakek menoleh dan menjawab, “Kamu datang dari kota yang seperti apa?” Pendatang itu menjawab, “Aku datang dari kota yang suka gosip. Untungnya aku sudah keluar dari tempat yang tidak ramah itu.”
Sang Kakek menatap pendatang itu dan berkata, “Kota ini juga sama seperti itu.”
Satu jam kemudian, ada orang lain bertanya, “Seperti apakah kota ini?” Sang Kakek balik bertanya, “Bagaimana dengan kotamu?” Orang itu menjawab, “Semua orang sangat akrab dan suka menolong.”
Sambil tersenyum, kakek berkata, “Sama.”
“Mengapa kakek member jawaban berbeda?” Tanya si cucu. Sang kakek menjawab, “Dimana pun kamu tinggal, sikapmu sendirilah yang menentukan bagaimana sikap orang-orang terhadapmu.”
Bagaimana cara kamu melihat orang lain sebenarnya mencerminkan dirimu sendiri. Kalau kamu selalu melihat yang negatif, itu berarti dirimu negatif. Karena melihat adanya selumbar di mata saudaramu membuktikan adanya balok di matamu sendiri.
SEEKers, yuk kita bertobat. Setiap kali melihat kejelekan orang lain, kita perlu ingat bahwa Tuhan sudah tidak melihat kejelekan kita.
DOA:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah tidak melihat kejelekanku. Ya Tuhan Yesus, belaskasihi aku supaya aku juga tidak melihat kejelekan orang lain.

SERI 1-S2-B03-M3-H3-Kuberikan Mataku

Senin, 06 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Senin

Syarat bagi Mataku
Ayub 31:1
Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
Renungan:
Film dan majalah porno, komik berunsur pornografi, gambar panjangan toko pakaian dalam, foto-foto syur di internet, semuanya itu perlu kamu jauhi, SEEKers!
Jangan bilang bahwa semua itu wajar. Jangan bilang bahwa itu sudah umum dan biasa. Jangan bilang bahwa aturan itu kono, kolot, sudah tidak pada zamanya, aneh, lucu, atau mengada-ada.
SEEKers, walaupun smua remaja di seluruh dunia melihatnya, kamu jangan melihatnya. Walaupun sudah sangat umum dan biasa bagi banyak orang, bagimu tetap terlarang. Mengapa?
Di zaman yang bobrok ini, yang terlarang dibuat jadi umum dan biasa. Yang berdosa dibuat menjadi wajar saja. Tetapi sebagai anak Tuhan, kita bukanlah bagian dari dunia yang bobrok dan bejad. Karena itu kita perlu hati-hati dengan apa yang kita lihat.
Ayub memberikan teladan yang sangat baik. Ia berkata, bahwa ia telah menetapkan syarat bagi matanya (Ay. 31:1). Menetapkan syarat berarti membuat peraturan. Ayub membuat peraturan bahwa matanya tidak akan melihat hal-hal yang dosa.
Ayub menyaring segala hal yang dilihat matanya. Semua yang dosa. Semua yang kotor, tidak ia lihat. Karena ia telah membuat peraturan bagi matanya.
Ayub berkata, “Masakan aku memperhatikan anak dara?” Artinya ia tidak mau memperhatikan atau melihat seorang gadis dengan nafsu.
SEEKers, yuk kita juga buat peraturan untuk mata kita.
Kalau aku melihat temanku memakai baju yang pendek dan terbuka, aku akan menghindarinya. Tidak ngobrol, tidak melihat, dan tidak dekat dengannya.
Di mall, di jalan, di mall saja. Kalau ada orang berpakaian sexy, aku mau menghindarinya. Semua foto, pajangan, gambar yang membuat pikiranku terganggu, juga perlu aku hindari.
Game, link-link di internet yang mengarah ke hal-hal dosa-dosa tidak perlu dilihat.
Tahukah kamu kalau Raja Daud pernah jatuh dalam dosa perzinahan? Itu semua gara-gara matanya melihat Batsyeba yang sedang mandi.
Apa yang dilihat Raja Daud membangkitkan dosa di dalam dirinya sehingga ia berani melakukan perbuatan yang sangat dibenci Tuhan.
Gara-gara apa yang dilihatnya, Daud melakukan sesuatu yang mengerikan. Apa itu?
Bisakah kamu banyangkan, seorang yanb begitu berkenan di hadapan Tuhan seperti Daud, akhirnya jatuh ke dalam dosa yang begitu jahat, hanya karena matanya melihat sesuatu yang tidak boleh dilihatnya?
Karena Raja Daud membiarkan matanya melihat apa yang tidak boleh dilihat, maka dosa yang begitu mengerikan pun berani ia lakukan. Seolah-olah tidak ada Tuhan yang melihatnya.
Karena perbuatannya itu, Daud menerima teguran keras dan penghukuman dari Tuhan. Karena itu, kita perlu member peraturan untuk mata kita.
Aku pernah melihat sesuatu yang seharusnya tidak aku lihat. Dan begitu aku melihatnya, aku sulit belajar karena pikiranku tidak bisa lagi konsentrasi pada pelajaran. Pikiranku melayang-layang, membayangkan lagi apa yang aku lihat. Hal itu berlangsung selama berminggu-minggu bahkan sampai sekarang kadang-kadang hal itu masih terlintas di pikiranku. Alangkah perlunya kita menetapkan syarat atau peraturan untuk mata kita.
DOA:
Tuhan Yesus, mohon Engkau menjaga mataku agar tidak melihat hal-hal yang tidak perlu. Aku tidak mau hati dan pikiranku terpengaruh hal-hal yang buruk, gelap, dan jahat.
SERI 1-S2-B03-M3-H2-Kuberikan Mataku

Minggu, 05 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 3 - Minggu

Mataku
Ayub 31:7
Hatiku menuruti pandangan mataku
Renungan:
Tahukah kamu bagaimana matamu bisa melihat suatu benda? Semua benda pasti memantulkan cahaya ke sekelilingnya. Misalkan, sewaktu kamu melihat sebuah apel, maka cahaya yang terpantul dari apel itu akan sampai ke belakang mata kamu melalui pupil mata.
Lalu cahaya itu akan melewati berbagai proses di belakang mata kamu dan pada akhirnya memberikan isyarat ke otak kamu. Lalu, di belakang otak kamu, isyarat tadi akan membentuk gambar apel seperti yang kamu lihat.
Seluruh proses itu kalau dijelaskan satu persatu akan sangat rumit dan panjang. Kita semua juga sulit untuk memahaminya. Tapi semua prose situ berjalan dengan sangat cepat dan tepat. Benar-benar suatu proses yang sangat sempurna.
Para ahli telah menghasilkan berbagai macam kamera dengan meniru mata manusia. Namun, tidak ada satu kamera pun yang bisa menandingi mata kita. Alangkah ajaibnya mata kita.
Tapi, mata kita juga bisa sangat berbahaya. Mengapa? Ayub 31:7 mengatakan, “Hatiku menuruti pandangan mataku?”
Apa yang kita lihat dengan mata, bisa mempengaruhi hati kita. Dan begitu hati kita terpengaruh, otomatis pikiran dan tingkah laku kita juga terpengaruh.
Tidak percaya? Coba renungkan! Mengapa kamu membeli baju model tertentu? Karena kamu melihatnya dan hati menyukainya. Seandainya, baju itu belum kamu beli di hari kamu melihatnya, kamu pasti memikirkannya terus. Keesokan harinya, kamu pasti membicarakan indahnya baju itu dengan temanmu.
Kitab Raja-raja menceritakan tentang Raja Ahab yang serakah karena hatinya menuruti pandangan matanya.
Raja Ahab melihat tanah milik Nabot yang terletak di samping istananya. Raja ingin memiliki tanah itu untuk dijadikan kebun sayur, berapa pun harganya.
Namun, Nabot tidak mau menjualnya karena itu adalah tanah pusaka milik nenek moyangnya.
Apa yang terjadi? Ia kesal hati dan gusar. Izebel, istri Raja Ahab, berjanji akan membereskan masalah itu.
Bagaimana caranya?
Ia meminta para tua-tua dan pemuka di kota itu memaklumkan puasa dan menyuruh Nabot duduk di barisan paling depan. Lalu ada 2 orang dursila yang duduk di hadapan Nabot juga dan berkata, “Engkau telah mengutuk Tuhan dan raja.” Dengan demikian, Nabot akan dilempari batu sampai mati.
Semua orang itu melakukan persis seperti yang diperintahkan itu.
Sesudah itu, mereka mengirim pesan kepada Izebel, “Nabot sudah dilempari batu.” Maka Izebel mencari Raja Ahab dan menyuruhnya bergembira karena tanah Nabot sudah menjadi miliknya.
Alangkah jahatnya perbuatan mereka. Maka Tuhan memberikan hukuman yang mengerikan kepada seluruh keluarga Ahab dan keturunannya.
Semua itu hanya gara-gara mata Ahab melihat tanah Nabot dan menginginkannya.
SEEKers, kamu dan aku perlu berhati-hati dengan apa yang kita lihat. Jangan biarkan hati kita menuruti pandangan mata kita.
DOA:
Tuhan Yesus, selamatkan dan kuduskan mataku. Jangan biarkan hatiku menuruti pandangan mataku. Ya Tuhan Yesus, mohon perlindungan-Mu, jangan gara-gara mataku, aku berbuat dosa.
SERI 1-S2-B03-M3-H1-Kuberikan Mataku

Garis Besar Arus Hayat Remaja Minggu 3

Garis Besar Minggu 3 Kuberikan Mataku
Ayat:
Ayub 31:1
Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?
Matius 7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Garis Besar:
I. Mata kita sangat ajaib.
II. Apa yang kita lihat mempengaruhi hati, pikiran dan perbuatan kita.
A. Raja Ahab menyebabkan pembunuhan terhadap orang tak bersalah
B. Raja Daud berbuat zinah.
III. Syarat bagi mata
A. Yang tidak boleh dilihat
1. Gambar pornom film, acara yang tidak kudus.
2. Orang berpakaian sexy dan sejenisnya.
3. Kejelekan orang lain.
4. Kemegahan dan keindahan atau kesemarakan dunia.
B. Yang sebaiknya dilihat.
1. Tuhan Yesus
a. Seperti mata merpati – tidak melihat 2 obyek sekaligus.
b. Agar mempunyai cara pandang yang benar.
2. Firman Tuhan.
3. Keperluan orang lain.

Bahan Diskusi:
1. Mungkinkah ada orang yang bisa mengendalikan dirinya sedemikian rupa sehingga ia tidak pernah terpengaruh dengan apa yang dilihatnya?
2. Setujukah kamu bahwa apa yang kita lihat itu mempengaruhi hati, pikiran dan perbuatan kita? Mengapa? Apa pun jawabanmu, berikan contohnya?
3. Bisakah kamu memberikan contoh, apa itu cara pandang yang tidak benar?
4. Mengapa kita tidak pantas melihat kejelekan orang lain?
5. Bagaimana agar di mata kita terpancar kepedulian?

K-SERI 1-S2-B03-M3

Sabtu, 04 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Sabtu

Menebus Kesempatan

Yoel 2:25 Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip....

Renungan:
Dulu ada seorang muda yang hidupnya selalu bersenang-senang dalam dosa. Suatu hari, diketahui bahwa ia sakit paru-paru yang cukup parah, hingga umurnya tidak lama lagi.
Lalu, ada seorang hamba Tuhan yang sudah berusia lanjut memberitakan Injil kepadanya. Ia memberi tahu bahwa Tuhan sudah menanggung segala dosanya, lalu menganjurkannya bertobat, mengaku dosa, dan menerima Tuhan Yesus menjadi Juruselamat.
Pada mulanya orang muda itu merasa susah sekali, ia berpikir,"Orang yang sangat berdosa seperti aku ini, masihkah Tuhan mau mengampuni?"
Tetapi pada akhirnya ia sungguh-sungguh menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya. Ia merasa sangat gembira dan tenteram.
Beberapa hari kemudian, hamba Tuhan itu datang lagi menjenguknya, tetapi ia merasa aneh karena wajah anak muda yang beberapa hari lalu sangat gembira berubah menjadi muram dan gelisah. Ia bertanya, "Apa yang terjadi? Jangan biarkan iblis menipumu."
Orang muda itu menjawab, "Tidak, aku tahu bahwa segala dosaku sudah diampuni. "Kalu begitu apakah yang kaurisaukan?"
Dengan sedih hati, orang muda itu menjawab, "Hari-hariku di dunia ini sudah hampir habis. Kalau aku berdiri di hadapan Tuhan kelak, apakah yang dapat kubawa kepada Tuhan? Tanganku kosong. Bagaimana aku bisa menjumpai Tuhan dengan hampa tangan? " Oooo ternta alasan itulah yang membuat orang muda itu sedih.
Hamba Tuhan itu langsung berkata kepadanya, "Jangan khawatir! Saya akan mengarang sebuah nyanyian dengna memakai perkataanmu tadi. Semoga ada orang yang tergerak oleh nyanyian ini sehingga menjadi penginjil dan mendapatkan jiwa-jiwa, hasilnya akan terhitung juga sebagai hasilmu untuk Tuhan."
Nyanyian itu akhirnya menjadi salah satu nyanyian yang termasyur, judulnya: "Bolehkah dengan hampa tangan, kupulang jumpa Tuhan?" Dan benar, banyak sekali orang tergerak karena nyanyian ini lalu bekerja untuk Tuhan. Orang muda itu, walaupun telah kehilangan hampir seluruh waktu dalam hidupnya, tetapi menjelang ajalnya, ia memiliki minat untuk menebus waktu-waktunya, dan Tuhan mau menggenapkan minatnya.
Sepertinya tahun-tahunku juga banyak yang hilang. Banyak waktu kulewatkan begitu saja tanpa mendapatkan apa-apa. Banyak tahun yang hasilnya dimakan oleh hal-hal kosong.
Tetapi aku percaya akan firman Tuhan yang berkata, "Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap, dan belalang pengerip... (Yoel 2:25)."Aku percaya kalau aku mempersembahkan waktuku buat Tuhan dan merebut setiap kesempatan yang Tuhan berikan, Dia akan mengembalikan tahun-tahunku yang hilang.
PEmazmur mengatakan, "sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik (Mzm. 84:10) "Itu berarti meluangkan waktu untuk datang pada Tuhan adalah yang paling berharga daripada menyibukkan diri dengan hal-hal lain selama seribu hari. Di dunia ini tidak ada yang lebih berharga daripada datang pada Tuhan.

Doa:
Tuhan Yesus, buatlah aku punya minat dan tekad untuk menebus hari-hariku. Ya Tuhan Yesus, buatlah aku lebih sering merebut kesempatan untuk datang pada-Mu sehingga Engkau juga bisa memulihkan waktu-waktuku yang hilang.

SERI 1-S2-B03-M2-H7-Kuberikan Waktuku(2)

Jumat, 03 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Jumat

Mustikakan Kesempatanmu

Ibrani 12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolakm sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Renungan:
Aku pernah disuruh oleh kakak gembalaku membuat jadwal. Lalu aku juga disuruh mencatat apa saja yang aku lakukan di jam-jam kosong. Semuanya harus ditulis.
Aku sangat terkejut, ternyata ada banyak sekali kesempatan yang aku buang begitu saja. Demi beberapa acara kesenanganku, demi hobiku, demi rileks, demi temanku, demi......, aku rela membuang kesempatan yang Tuhan berikan.
Di Alkitab ada cerita orang yang seperti aku, meremehkan kesempatan yang sudah dimilikinya. Dan pada akhirnya ketika ia sangat menyesal, ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan menucucurkan air mata.
Orang itu adalah Esau. Ia adalah anak sulung. Di zaman itu, menjadi anak sulung adalah sebuah keuntungan karena ia akan mendapatkan warisan dari ayahnya, yang disebut hak kesulungan.
Suatu hari, sepulang dari berburu, Esau merasa sangat lelah dan ia ingin makan sesuatu, maka ia meminta kepada Yakub, "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Saat itu Yaku sedang membuat sup kacang merah.
Karena lelah, Esau sangat menginginkan sup kacang merah buatan Yakub. Tapi Yakub menjawab dengan sangat serius, "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Apa?? Menjual hak kesulungan dengan semangkuk sup kacang merah, ini adalah pertukaran paling merugikan di sepanjang sejarah.
Kalau kamu jadi Esau, mungkinkah kamu menjual hak kesulungan. Esau berkata, "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
Yakub segera merebut kesempatan itu. Ia menyuruh Esau bersumpah dahulu. Maka bersumpahlah Esau.
Dari cerita ini, Tuhan sekali lagi ingin menunjukkan bahwa sebagai orang Kristen, kamu juga punya hak kesulungan.
Apa sih hak kesulungan itu? Mewarisi bumi, menjadi imam, dan menjadi raja! Inilah hadiah yang Tuhan janjikan jika kamu menjadi orang Kristen yang menang.
Namun, jika kamu merasa ... ah... iktu kan masih lama, nggak usah dipikirin, yang penting sekarang ini bisa bersenang-senang,... itu berarti kamu membuang kesempatan yang sudah kamu punya.
Yakub mendapatkan semua berkat yang tadinya milik Esau. Berkat apa saja itu? Bacalah baik-baik berkat yang Tuhan berikan ini :"Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur yang berlimpah-limpah. Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
Yakub sudah diberkati dan berkat itu tidak dapat ditarik kembali. Walaupun Esau kemudian menangis dengan sangat menyesal, semua sudah terlambat. Tidak ada lagi berkat yang tersisa untuk diberikan kepada Esau.
SEEKers, alangkah seringnya aku membuang kesempatan demi kenyamanan, kesenangan, hobi sementara. Yuk, kita cepat-cepat bertobat agar tidak bernasib seperti Esau.

DOA:
Tuhan Yesus, ampuni aku yang suka mengasihani diri. Ampuni aku yang suka beralasan. Kuatkan aku untuk terus memustikakan kesempatan yang Kauberikan, tidak membuang-buangnya begitu saja.

SERI 1-S1-B03-M2-H2-Kuberikan Waktuku(2)

Kamis, 02 September 2010

PP Arus Hayat Remaja Minggu 2 - Kamis

Kesempatan Mencintai Tuhan

Markus 14:9
Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukan perempuan ini akan disebut juga untuk mengingat dia.

Renungan:
Perempuan itu pasti melakukan sesuatu yang luar biasa penting hingga layak diingat di seluruh dunia sepanjang masa.
Apa itu? ia merebut kesempatan untuk menunjukkan cintanya pada Tuhan. Cintanya begitu besar, hingga ia tidak memperhitungkan harga yang harus dikorbankannya, karena baginya Tuhan Yesus layak mendapatkan semua yang terbaik.
Perempuan itu adalah Maria. Ketika Tuhan Yesus sedang berada di rumah Simon si kusta, Maria menuangkan minyak narwastu yang sangat mahal harga di atas kepala Tuhan Yesus.
Orang lain menganggap perbuatan Maria itu bodoh, karena memboroskan minyak yang luar biasa mahal itu hanya untuk mengurapi kepala Tuhan Yesus. Namun, Tuhan Yesus sangat menghargainya.
Orang-orang itu beralasan, bukankah uangnya bisa dipakai untuk orang miskin? Tapi apakah yang Tuhan Yesus Katakan? "Orang-orang miskin selalu ada padamu, .... tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu." Tuhan seolah berkata bahwa setiap hari kita punya kesempatan untuk menolongorang miskin, tetapi kesempatan untuk mengurapi Tuhan tidaklah banyak, karena Tuhan Yesus hendak mati.
Tahukah kamu berapa harga minyak itu? <300 dinar> Di zaman itu, kalau kamu bekerja dari pagi hingga malam, kamu akan mendapat upah 1 dinar, Jadi untuk membeli minyak narwastu seharga 300 dinar itu berarti kamu perlu bekerja 300 hari penuh dan tidak menggunakan uang sepeser pun untuk makan atau pun jalan.
Maria adalah seorang yang merebut kesempatan. Ia tahu Tuhan akan mati, karena itu ia segera mengurapi kepala Tuhan Yesus selagi masih hidup. Setelah Tuhan Yesus mati dan dikubur, ada banyak perempuan yang mempersiapkan rempah-rempah untuk mengurapi Tuhan, tetapi pada saat itu sudah terlambat, karena Tuhan Yesus sudah mati.
SEEKers, begitu kesempatan hilang, maka kesempatan itu tidak akan datang lagi. Hari ini adalah waktu terbaik untuk mempersembahkan diri bagi Tuhan. Apapun yang mau kamu lakukan bagi Tuhan, lakukan semasa kamu hidup, bahkan hari ini. Jangan menunggu kamu tua, jangan menunggu sampai Tuhan datang kembali. Sekaranglah saat untuk mencintai Tuhan.
Ada seorang pemudi yang dianjuri oleh kakak gembalanya untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan. Pemudi itu berkata, "Tunggu aku tua, sehingga sudah tidak ada kesibukan, dan tidak ada lagi yang diurusi, barulah aku akan mempersembahkan diri pada Tuhan."
Suatu saat, pemudi itu jatuh sakit. Kakak gembalanya membeli bunga segar, menaruh bunga-bunga itu di rumah selama 3 hari, kemudian baru mengirim bunga tersebut untuk pemudi yang sakit itu.
Begitu menerima bunga, si pemudi itu merasa kurang senang, ia menggerutu mengapa dikirimi bunga-bunga yang sudah layu dan kering.
Kakak gembalanya menjawab, "tadinya bunga-bunga ini segar, indah, tetapi sengaja ditaruh di rumah selama 3 hari, menunggu sampai layu dan kering, baru diberikan kepadamu."
Pemudi itu berkata, "Apa maksudnya? Mana mungkin ada orang mengirim bunga yang sudah layu dan kering untuk orang sakit?"
Kakak gembala itu menjawab, "Kamu mau bunga yang segar, Tuhan juga. Tuhan mau kamu mempersembahkan masa mudamu, masa segarmu. Mengapa kamu maunya memberikan masa tuamu, masa layumu kepada Tuhan?"
SEEKers, semoga kamu dan aku tidak seperti pemudi itu. Kita cinta Tuhan Yesus sekarang juga.

Doa:
Tuhan Yesus, aku cinta pada-Mu. Aku mau merebut setiap kesempatan yang ada untuk hidup bagi-Mu.

SERI 1-S2-B03-M2-H5-Kuberikan Waktuku(2)